Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Corp akan lebih terlibat dalam operasional Daihatsu Motor Co, termasuk dalam mengawasi proses sertifikasi untuk model kendaraan dari Daihatsu. Hal ini, buntut dari skandal uji keselamatan yang dilakukan oleh pabrikan yang terkenal mobil kompaknya.
Disitat dari Reuters, langkah ini dilakukan lebih dari sebulan setelah presiden baru Toyota mengambil alis Daihatsu, dan menghadapi tugas berat untuk mengembalikan unit mobil kecil ke jalur pertumbuhan.
Baca Juga
Daihatsu akan tetap ditugaskan oleh Toyota untuk menangani pengembangan kendaraan. Namun, perusahaan akan fokus kepada mobil mungil atau kompak.
Advertisement
Sedangkan pertumbuhan struktur bisnis lainnya, dengan membubarkan Emerging-market Compact Car Company (ECC) yang selama ini menjadi jembatan antara Toyota dan Daihatsu.
Daihatsu akan memindahkan lini pelaporan pengembangan dan sertifikasinya ke segmen Toyota lain, yang fokus kepada mobil komnpak.
Perubahan itu akan berlaku untuk model Daihatsu di luar negeri Jepang mulai 1 Mei dan diperkirakan akan diperluas ke beberapa model domestik. Di luar Jepang, Daihatsu menjual mobilnya di Indonesia dan Malaysia, tempat mereka memiliki fasilitas produksi.
Pengembalian Bonus
Mantan Ketua Daihatsu Sunao Matsubayashi dan mantan Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira serta wakil presiden saat ini Hiromasa Hoshika mengembalikan bonus mereka untuk tahun fiskal 2023 secara penuh, sementara tujuh eksekutif lainnya mengembalikan 10 hingga 50 persen dari bonus tahunan mereka.
"Kami pikir penting bagi Toyota untuk bertanggung jawab atas persetujuan keselamatan," kata Hoshika dalam konferensi pers di Tokyo.
Advertisement