Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai mantan CEO Tesla yang kecewa setelah mendengar kabar batalnya rencana produksi mobil listrik murah Model 2, menarik perhatian pembaca Liputan6.com.
Tak cuma itu, informasi terkait versi mobil dari Honda Beat, serta Toyota yang perketat pengawasan terhadap Daihatsu sebagai imbas skandal uji keselamatan, turut menjadi sorotan pembaca.
Berikut ringkasan artikel otomotif terpopuler yang terangkum dalam top 3 berita hari ini:
Advertisement
1. Mantan CEO Tesla Kecewa dengan Kabar Batalnya Rencana Mobil Murah Model 2
Pendiri dan mantan CEO Tesla, Martin Eberhard, mengungkapkan kekecewaannya mengetahui bahwa produsen mobil yang pernah ia bangun bersama Marc Tarpenning kini memutuskan untuk membatalkan rencana mobil murahnya di tengah persaingan ketat dengan kompetitor dari China.
"Kami berdua sudah membaca di berita, Tesla menunda atau mengeliminasi program low-end Model 2 mereka, yang merupakan hal yang memalukan bagi mereka, tapi itu adalah tanda bahwa China memiliki peluang untuk benar-benar menyebar ke sana," kata Eberhard pada agenda HSBC Global Investment Summit di Hong Kong, Selasa (9/4/2024) sebagaimana dikutip dari Reuters
Selengkapnya baca di sini
2. Buat yang Belum Tahu, Ternyata Honda Beat Juga Ada Versi Mobilnya
Honda Beat di pasar Indonesia, menjadi salah satu sepeda motor terlaris. Dengan bentuknya yang kompak, sebagai skuter matik (skutik) dan juga memiliki banderol yang masih cukup terjangkau, tak mengherankan roda dua dari pabrikan Jepang ini menjadi model favorit di Tanah Air.
Namun, tahukah Anda? Honda Beat ternyata tidak hadir dalam bentuk sepeda motor saja. Pasalnya, pada 1991 lalu, pernah ada mobil bernama Honda Beat
Selengkapnya baca di sini
Â
3. Efek Skandal, Toyota Perketat Pengawasan ke Daihatsu
Toyota Motor Corp akan lebih terlibat dalam operasional Daihatsu Motor Co, termasuk dalam mengawasi proses sertifikasi untuk model kendaraan dari Daihatsu. Hal ini, buntut dari skandal uji keselamatan yang dilakukan oleh pabrikan yang terkenal mobil kompaknya.
Disitat dari Reuters, langkah ini dilakukan lebih dari sebulan setelah presiden baru Toyota mengambil alis Daihatsu, dan menghadapi tugas berat untuk mengembalikan unit mobil kecil ke jalur pertumbuhan.
Selengkapnya baca di sini
Advertisement