Subaru Hengkang dari Sedan Menengah, Berikan Ruang untuk Mobil Listrik

Subaru Legacy 2025 adalah ucapan pamit Subaru dari segmen sedan ukuran medium.

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 26 Apr 2024, 12:12 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 12:12 WIB
Subaru Legacy 2025
Subaru Legacy 2025 yang menandai seri modelnya tutup usia. (Subaru)

Liputan6.com, New Jersey - Perubahan preferensi konsumen yang semakin condong pada crossover dan SUV telah mendorong Subaru untuk menyuntik mati sedan kelas menengahnya, serta hengkang dari segmen yang dulu sempat ramai itu.

Seraya dengan hal tersebut, Subaru juga punya rencana untuk menggarap delapan kendaraan listrik secara global hingga tahun 2028, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan.

Subaru Legacy 2025 adalah ucapan pamit Subaru dari segmen sedan ukuran medium. Mobil ini akan segera tersedia di dealer Subaru Amerika Serikat (AS) pada kuartal ini dengan harga mulai dari $24.895 atau sekitar Rp402,5 juta, menutup kiprahnya.

Ketika produksi model ini berakhir di pabrik Subaru Lafayette, negara bagian Indiana, AS menjelang, kekosongan kapasitas produksi dapat diisi oleh model listrik Subaru untuk mendapatkan insentif federal.

Sebagai informasi, Subaru Legacy ditujukan untuk Amerika Utara dan merupakan satu-satunya sedan menengah Subaru. Sejak debutnya pada 1989, model ini telah terjual sebanyak 1,3 juta unit di AS melalui enam generasi berbeda.

Capaian penjualannya pada 2023 hanya menempati peringkat kesembilan dari 14 sedan menengah lainnya di AS, dengan total penjualan hanya mencapai 4.398 unit.

Jumlahnya jauh di bawah Toyota Camry dan Honda Accord yang merajai segmen dengan masing-masing mencatatkan raihan 78.336 dan 41.927 unit penjualan pada periode yang sama.

Produksi Legacy di pabrik Subaru di Gunma, Jepang, sebelumnya juga telah disetop pada tahun 2020. Sementara di pasar Indonesia, tidak lagi tersedia sejak PT Motor Image Indonesia melepaskan merek Subaru pada tahun 2014.

Dengan berakhirnya Legacy, divisi sedan Subaru hanya akan menyisakan sedan kompak Impreza, serta varian sport BRZ dan WRX.

Kendati demikian, warisan Legacy akan tetap mengalir melalui saudaranya, versi wagon dari model generasi pertama yang telah dikembangkan terpisah menjadi Subaru Outback, yang kini masih meraih kepopulerannya.

Susul Sederet Merek Lain yang Tinggalkan Sedan Menengah Sejak 2016

Tak hanya Subaru yang tinggalkan sedan ukuran menengah. Pada 2020, Ford telah beres membersihkan hampir semua model mobilnya dengan hanya menyisakan Mustang dan Ford GT untuk mengandalkan 90 persen penjualannya pada truk dan SUV. Ini berarti mendepak sedan-sedan Fiesta, Taurus, dan Fusion.

Mazda6 juga dihentikan penjualannya di Jepang, dengan penjualan di AS yang juga merosot tajam dari kisaran 1-2 ribuan unit pada 2021, menjadi dua bahkan nol per bulannya mulai 2022. Kondisi ini meninggalkan Mazda tanpa sedan menengah untuk pertama kalinya. Kendati demikian, generasi baru Mazda6 baru saja diumumkan khusus untuk pasar China sebagai mobil listrik.

Buick senasib dengan terus memberikan China sedan-sedannya, bahkan pembaruan, namun berhenti di AS karena GM tak lagi memiliki rencana untuk sedan Buick di sana. Ini dimulai sejak 2016 ketika Verano disuntik mati hingga merembet ke LaCrosse dan Regal.

Stellantis yang saat itu bernama Fiat Chrysler juga menyetop produksi sedan menengah Dodge Dart dan Chrysler 200 pada 2016.

Begitu pula Volkswagen yang pensiun menjual sedan medium Passat pada 2020, meninggalkan Alteon yang terseok penjualan rendah bervolume ratusan pertahun di AS.

Segmen ini di AS kini menyisakan Toyota, Honda, Nissan, Hyundai, Kia, dan Chevrolet yang masih memiliki penjualan unggul pada salah satu modelnya.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya