Kota Metropolitan di China Habiskan Banyak Insentif untuk Ganti Mobil Listrik

Salah satu kota metropolitan di China, Chengdu berencana untuk mengganti 300 ribu unit mobil tua dengan kendaraan energi baru atau NEV dalam tiga tahun ke depan

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Jun 2024, 12:12 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 12:12 WIB
Kota Metropolitan di China Habiskan Banyak Insentif untuk Ganti Mobil Listrik (Carnewschina)
Kota Metropolitan di China Habiskan Banyak Insentif untuk Ganti Mobil Listrik (Carnewschina)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kota metropolitan di China, Chengdu berencana untuk mengganti 300 ribu unit mobil tua dengan kendaraan energi baru atau NEV dalam tiga tahun ke depan.

Disitat dari Carnewschina, menurut dokumen pemerintah yang dirilis, program penggantian ke kendaraan listrik yang cukup ambisius ini, merupakan bagian penting dari strategi Chengdu untuk memodernisasi peralatan berskala besar, dan mendorong perdagangan barang-barang konsumsi yang sudah ketinggalan zaman.

Pada akhir tahun lalu, Chengdu telah mendaftarkan 7,1 juta kendaraan bermotor, meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan kepemilikan mobil pribadi melonjak sebesar 8,1%, mencapai 5,43 juta unit kendaraan, mendorong Chengdu melewati Beijing sebagai kota dengan pemilik mobil terbanyak, berdasarkan data dari Kementerian Keamanan Publik.

Chengdu menawarkan insentif untuk mendorong peralihan dari kendaraan berbahan bakar tradisional ke NEV.

Menurut Lan Huajuan, Wakil Direktur Biro Perdagangan Kota Chengdu, pemerintah kota akan memberikan subsidi sebesar 8.000 yuan, 5.000 yuan, atau 2.000 yuan tergantung dari ukuran kendaraan bekasnya.

Selain itu, warga yang membeli NEV sebelum 30 Juni, akan menerima insentif tambahan sebesar 5.000 yuan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diberlakukan Eropa, Pabrikan Jerman Justru Protes Tarif Impor Baru Mobil Cina

Uni Eropa telah menaikan tarif impor untuk mobil Cina, sebesar 38,1 persen. Namun, kebijakan tersebut, justru mendapat protes dari beberapa pabrikan asal Jerman, yang notabene merupakan negara di Benua Biru.

Disitat dari Arena EV, pabrikan yang melakukan protes tersebut, adalah Mercedes-Benz, BMW, dan juga Volkswagen. Para pabrikan ini menilai, pengenaan tarif impor baru untuk kendaraan Tiongkok ini bisa berdampak buruk untuk bisnisnya yang telah menguntungkan di Tiongkok.

Menurut CEO BMW, Oliver Zipse tindakan proteksionis Uni Eropa ini dapat memicu perang dagang, dan merugikan perusahaan dan kepentingan Eropa.

Sedangkan CEO Mercedes-Benz, Ola Kallenius juga menyampaikan sentimen serupa, menekankan perlunya perdagangan terbuka dan kerja sama, bukan hambatan.

Sementara itu, Volkswagen mempertanyakan waktu pengambilan keputusan Komisi Eropa, dengan alasan lemahnya permintaan kendaraan listrik bertenaga baterai di Eropa saat ini.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya