Baru Tempuh 10 Ribu Kilometer, Pemilik Tesla Cybertruck Kaget Bannya Habis

Pemilik Tesla Cybertruck kaget dan merasa dirugikan setelah menempuh kurang dari 7000 mil atau setara 11.265 kilometer

oleh Rendy Yansah diperbarui 11 Sep 2024, 18:21 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 18:21 WIB
Tesla Cybertruck. (Twitter/@greggertruck)
Tesla Cybertruck. (Twitter/@greggertruck)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemilik Tesla Cybertruck kaget dan merasa dirugikan setelah ban kendaraannya hampir habis ketika pemakaian baru 6.251 mil atau setara 10 ribu kilometer (Km). Ban tersebut tidak memiliki garansi jarak tempuh, tetapi dia melaporkan telah merawat kendaraannya dengan baik hingga saat ini. 

Selanjutnya, pemilik Tesla itu harus membuat beberapa keputusan penting tentang apa yang akan diprioritaskan antara umur pakai yang panjang atau performa.

Perlu diketahui, ban yang dimaksud adalah ban Goodyear Territory All-Terrain dan disertai garansi jarak tempuh nol mil.

Dalam kasus ini, kedalaman telapak bannya masih cukup baik, namun karetnya sendiri terlihat kasar pada bagian permukaan.

Menurut poster di TeslaCybertruckOwners Forum.com , dia sangat berhati-hati mengikuti panduan Tesla. Saat membawa truknya untuk rotasi ban pertama yang direkomendasikan pada jarak 10 ribu km, saat dia tiba, fasilitas itu memberitahunya bahwa bannya hampir habis.

Kondisi tepi blok tapak agak terkelupas di seluruh permukaan ban. Pemilik Tesla itu pernah punya pengalaman bekerja di bengkel pelek dan ban.

Dirinya meyakini dengan mengatakan jika keausan semacam ini jarang terjadi. Ia merasa mungkin saja ada masalah dengan ban ini, tetapi mungkin ada jawaban yang lebih sederhana. Cybertruck sangat bertenaga dan harus menyalurkan tenaga itu melalui ban ini.

Kejadian Serupa Pernah Terjadi

Rivian RT 1 dan RS1
Ilustrasi Rivian RT 1 dan RS1 pernah mengalami hal serupa seperti keausan pada ban. (Rivian)

Tesla bukan satu-satunya kendaraan listrik yang mengalami masalah seperti ini. Lebih dari setahun yang lalu, pemilik Rivian melaporkan bahwa bannya habis hanya dalam jarak tempuh 10 ribu Km.

Khususnya, hal itu terjadi melalui penggunaan mode "Conserve" yang secara efektif menyebabkan R1T dan R1S berperilaku seolah-olah berpenggerak roda depan.

Hal itu menggandakan beban pada ban tersebut dan menghabiskannya dengan cepat. Seperti yang disebutkan, bobot ekstrem Rivian juga berperan besar dalam keausan ban.

Pada akhirnya, mengelola masa pakai ban pada kendaraan seperti Cybertruck atau R1T akan tergantung pada pilihan preferensi. Ban yang lebih keras kemungkinan akan bertahan lebih lama tetapi cengkeramannya lebih rendah.

Itu artinya akselerasi lebih lambat, pengereman lebih lambat, dan pengendalian lebih sulit. Sebaliknya, memilih ban yang lebih lengket akan mengembalikan karakteristik kinerja positif tersebut. tetapi juga membuat ban akan lebih cepat aus seperti yang terjadi pada pemilik ini.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya