Ingin Sediakan EV Charger Lebih Banyak di Ruang Parkir, Centrepark Butuh Dukungan Pemerintah

Centrepark selaku pelaku industri parkir di Tanah Air, berencana membangun ekosistem kendaraan listrik, dengan menyematkan sistem pengisian daya EV secara massif di ruang parkir.

oleh Rendy Yansah diperbarui 13 Des 2024, 10:06 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 10:06 WIB
Gedung Parkir
Ilustrasi gedung parkir yang akan dilengkapi EV charger. (Pixabay/ Rendy Yansah)

Liputan6.com, Jakarta - Centrepark selaku pelaku industri parkir di Tanah Air, berencana membangun ekosistem kendaraan listrik, dengan menyematkan sistem pengisian daya baterai EV (Electric Vehicle) secara massif di ruang parkir. 

Namun untuk mewujudkan hal itu, Centrepark mengaku membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah. Dalam hal ini soal perizinan untuk bermitra dan menyediakan EV charger. 

Meski usaha parkirnya baru sedikit dilengkapi charger EV, perusahaan swasta itu berkeinginan untuk menyediakan dan menyebarkan sistem pengisian daya tersebut di banyak tempat. 

“Jadi sekarang ini baru sekitar 30-60 project (charger EV). Jadi sedikit imbauan juga kepada pemerintah, untuk EV charging saat ini secara peraturan dan perizinannya masih kurang mendapat support dengan baik," kata Charles R. Oentomo, Director Centrepark Group di Jakarta, Kamis (12/12/2024). 

"Dan setiap project itu kurang lebih kami pasang 1, sampai 3 unit. Jadi memang baru ter-deploy sangat sedikit.  Di gudang kami masih banyak dan kami butuh untuk deploy lebih banyak. Kami kepingin juga di support sama pemerintah dalam hal ini.” tambahnya. 

Dirinya menyebut bahwa Centrepark sebagai pengelola lahan parkir tidak bisa menyediakan EV charger secara sepihak, karena perusahaan itu hanya sebagai penyedia layanan. 

Jika perusahaan tersebut hadir sebagai penyedia EV charger maka harga yang ditawarkan akan melebihi harga normal. Hal ini dapat membebankan pengguna EV untuk pengisian dayanya. 

“Artinya apa kita sebagai swasta gak bisa jualan listrik. Yang kami bisa jual itu adalah service. Jadi akhirnya orang yang seharusnya dia main colok dan ngecas mungkin cuma bayar Rp 50 ribu, dia harus membayar Rp 200 ribu. Karena itu harus di-packaging dengan VIP parking sebenarnya. Bayar VIP parking Rp 100 ribu, Rp 200 ribu mendapatkan charging. Sebenarnya kan kalau cara seperti ini menurut saya kurang baik ya,” ujarnya 

 

Centrepark Butuh Dukungan Pemerintah Bangun Ekosistem EV

Lebih lanjut, Charles menjelaskan pihaknya membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, dalam hal ini pengisian daya, agar lebih massif di sejumlah lahan parkir yang tersedia di seluruh wilayah Indonesia. 

“Kita kepingin support program pemerintah dan pemerintah juga harus support sebaliknya. Karena kami sebagai peranan swasta di sini, kami punya 650 project. Bayangkan kalau satu project tuh kita bisa taruh 5 charging.  Dengan demikian kita tuh bisa bantu negara kita tuh bisa punya suatu seketika tuh bisa ambil ratusan charger,” katanya.

Centrepark sebagai penyedia tempat parkir untuk kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, juga ingin diberi keleluasaan oleh pemerintah, untuk urusan izin.

Perusahaan parkir ini ingin menggandeng sejumlah mitra strategis agar mendapatkan keringanan dan kemudahan dalam menyediakan EV charger di tempat parkir. 

“Dukungannya apa? Dukungannya itu adalah perusahaan seperti kami ini, yang khusus bergerak di bidang EV charger, diberikan suatu keleluasaan untuk bisa bekerja sama dengan PLN.  Untuk bisa melayani masyarakat, sehingga mereka bisa membayar per kWh. Kurang lebih," ucap Charles. 

"Karena saya lihat ada beberapa perusahaan tuh udah dapet izin. Tapi itu tidak dibuka secara umum untuk diberikan izin tersebut.  Jadi izin ini harus masif diberikan.” tutupnya. 

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya