Pabrikan Mobil Vietnam Dilaporkan Kunci Paksa Karyawan Pabrik Agar Tetap Bekerja

Pabrikan Mobil Vietnam dilaporkan melakukan tindakan yang cukup kejam kepada beberapa karyawannya. Seorang whistleblower atau pelapor (saksi), mengungkapkan hal tersebut

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Des 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 18:15 WIB
Produsen Mobil Listrik Vietnam, VinFast menjanjikan investasi sebesar USD 1,2 miliar atau setara dengan Rp18 miliar di Indonesia
Produsen Mobil Listrik Vietnam, VinFast menjanjikan investasi sebesar USD 1,2 miliar atau setara dengan Rp18 miliar di Indonesia (dok: VinFast)

Liputan6.com, Jakarta Vinfast dilaporkan melakukan tindakan kerja paksa kepada beberapa karyawannya. Seorang whistleblower atau pelapor (saksi), mengungkapkan hal tersebut, serta beberapa praktik lain yang mengkhawatirkan di tempat kerja dari pabrikan asal Vietnam tersebut.

Disitat dari Carscoops, seorang whistleblower bernama Hazar Denli mengatakan, saat ini dirinya telah kehilangan pekerjaannya usai mengutarakan kekhawatirannya secara daring mengenai masalah keselamatan di Vinfast.

Dalam laporan baru yang diterbitkan oleh The Times, Denli menuduh bahwa Vinfast juga mengunci karyawan semalaman untuk dipaksa bekerja. Selanjutnya, orang kedua yang juga melapor kepada The Times, juga menguatkan pernyataan Denli.

Selain itu, publikasi tersebut mengatakan bahwa telah melihat dokumen internal, di mana seorang anggota staf Tata mengakui bahwa penguncian karyawan tersebut benar-benar terjadi.

Vinfast sendiri mempekerjakan Tata Technologies Limited (TTL), cabang Tata Group di Inggris , untuk melakukan beberapa pengembangan produknya, yang menjelaskan hubungan antara perusahaan dan bagaimana Denli akhirnya mengerjakan proyek VinFast.

Dokumen tersebut, yang merupakan ringkasan pertemuan antara penyelidik perusahaan dan anggota staf Tata lainnya, dilaporkan menyatakan:

"Ada satu cerita spesifik yang dia rujuk (dalam unggahannya di Reddit) di suatu waktu selama isu Covid, mereka mengunci pabrik, siapa pun di pabrik terkunci dan tidur di sana," tulis laporan tersebut.

"Tidak banyak orang yang menjadi subjek penguncian itu. Kami tahu orang-orang yang terlibat dalam hal ini dan tahu bahwa Hazar memiliki teman dekat di antara mereka. Kami tidak mengalami sendiri, tetapi tahu dari siapa dia mendapatkan informasi," tambah pernyataan tersebut.

Vinfast Belum Berikan Klarifikasi

Sumber yang tidak disebutkan namanya itu juga mengklaim, bahwa Ada banyak insiden di mana orang-orang dikunci di pabrik.

"Ada juga banyak kejadian di mana orang-orang sedang dalam perjalanan ke bandara dan diminta untuk berbalik arah, tidak naik pesawat dan kembali ke pabrik. Itulah sifat dan budayanya," lanjut laporan tersebut.

Kemudian, setelah mengundurkan diri dari perusahaan, Denli dipekerjakan oleh Jaguar Land Rover (JLR), yang juga dimiliki oleh Tata Group.

Namun, ia dipecat setelah memposting kekhawatirannya di Reddit, ketika TTL menghubungi direktur HR JLR dan meminta agar ia diberhentikan. Akhirnya, Denli telah mengajukan tuntutan hukum ketenagakerjaan atas pemecatan yang tidak adil.

Meskipun tuduhan ini belum terbukti di pengadilan, namun hal ini menimbulkan pertanyaan serius yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk saat ini, baik VinFast maupun Tata Group dilaporkan menolak mengeluarkan pernyataan publik terperinci yang menanggapi klaim tersebut.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya