Tak Lulus Tes Kesehatan, Timses Cawabup Kabupaten Mura Mengamuk

Ngadi pun akhirnya mengajukan surat pengajuan tes kesehatan ulang kepada IDI Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 07 Agu 2015, 02:19 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 02:19 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Palembang - Karena tidak lulus tes kesehatan dalam seleksi Pilkada serentak Sumatera Selatan (Sumsel), Ngadi, bakal calon wakil bupati (cawabup) Kabupaten Musi Rawas (Mura), mendatangi petinggi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang.

Ngadi datang bersama tim sukses kampanye dari partai politik pendukung, yaitu Partai Hanura dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Rombongan mereka langsung menemui dr Rizal Sanif, sebagai Ketua IDI Sumsel.

Namun, saat pertemuan di Aula RSMH Palembang, timses Ngadi tidak terima saat pihak IDI Sumsel mengajak berdialog tentang permasalahan yang dialami cawabup Kabupaten Mura tersebut.

Dengan berapi-api, Ketua Timses Ngadi dari PAN Toyib Rakembang mengamuk dan menolak berdialog. Dengan suara bernada tinggi, Ketua DPD PAN Kabupaten Mura itu secara lantang mempertanyakan keputusan IDI Sumsel yang dinilai ganjal.

"Calon kita sehat dan bugar, kita sangat menyayangkan hal seperti ini terjadi. Ini satu-satunya terjadi di sini, dari tes kesehatan se-Indonesia," ujar Toyib kepada Liputan6.com, di RSMH Palembang, Kamis (6/8/2015).

"Kita diajak berdialog, hanya mengulur-ulur waktu saja. Waktu kita yang kecolongan, habis untuk dialog saja. Sedangkan waktu mepet untuk mencari pengganti baru," sambung dia.

Toyib mengaku sangat kecewa dengan keputusan pihak IDI Sumsel yang dinilai tidak fair. Bahkan pihaknya siap menggugat pihak IDI.

"Kita sangat kecewa dengan IDI nya. Pasti ada indikasi konspirasi, kita siap gugat IDI dan siapa saja yang terlibat dengan kesalahpahaman ini," tegas dia.

Menurut Toyib, pihaknya akan berkoordinasi dan membicarakan masalah ini dengan timses PAN pusat. Termasuk, soal pengganti Ngadi. Namun, sejauh ini pihaknya menilai, dalam politik bisa memutarbalikkan fakta.

"Namanya politik, yang mungkin jadi tidak mungkin. Begitu juga sebaliknya. Calon kita ini 2 kali ikut tes jadi anggota DPRD Muba dan lulus. Ini harus kita lawan, saya minta harus ada tes pembanding. Nanti kita cari rumah sakit lain, jangan di sini," papar dia.

Pengajuan Tes Ulang

Ngadi mengatakan, setelah melakukan konsultasi dengan pihak IDI Sumsel, hasil psikotesnya menjadi satu-satunya penilaian yang membuatnya gugur di tes kesehatan. Dia pun akhirnya mengajukan surat pengajuan tes kesehatan ulang.

"Dari hasil temuan para medis, dari general check up, hasilnya normal dan sehat. Hanya satu, masalah psikotes ada kekurangan. Karena ketika dites, faktor kecapaian itu akan menunjukkan hasil yang berbeda. Kelemahan hanya pada di psikotes, karena saat itu mungkin saya memang sedang capek," ungkap Ngadi, usai berkonsultasi dengan petinggi IDI Sumsel.

Meski hasil psikotes kurang memuaskan, Ngadi dan timsesnya langsung menyambangi KPU Sumsel. Pihaknya akan meminta KPU Sumsel membuat surat rekomendasi kepada IDI Sumsel untuk melakukan tes ulang.

Ngadi mengklaim, pihak IDI Sumsel siap melakukan tes psikotes ulang, jika dirinya sudah mengantongi surat rekomendasi dari KPU Sumsel.

"Saya berharap tidak ada penolakan dari KPU Sumsel, karena dari pihak IDI Sumsel juga sudah siap. Lokasinya juga tetap di RSMH Palembang, karena lokasi tes kesehatan memang ditunjuk di sini," ujar dia.

Namun, jika permohonan rekomendasi psikotes ulang ditolak KPU Sumsel, Ngadi mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara Pilkada itu.

"Kita legowo saja, tapi tetap kita usahakan. Begitu juga jika psikotes ulang menunjukkan hasilnya kurang memuaskan, berarti itu memang kelemahan kita," pungkas Ngadi. (Rmn/Dan)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya