Liputan6.com, Jakarta - Hukuman berat akan diberikan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti berpolitik pada Pilkada serentak. Sanksinya kali ini bukan sebatas teguran tapi bisa langsung pada pemecatan.
"Dulu tidak sampai pada sanksi tindakan, cuma teguran. Kalau ini hukumanya langsung mulai dari penundaan pengangkatan hingga pemecatan. Ini langkah lebih tegas dan revolusioner yang baru di era ini," ujar Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Sofian Effendi, di kantor Kemenpan dan RB, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Saat ditanya sudah berapa daerah yang pegawai negeri sipilnya terindikasi terlibat? Sofian menegaskan pihaknya sudah menemukan puluhan PNS yang teridentifikasi diduga melakukan pelanggaran.
"Kita sudah mengindentifikasi beberapa pelanggaran dari sejumlah PNS. Saat ini yang sudah masuk dan telah kita deteksi itu di Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Ambon. Tapi pada level Kabupaten sebenarnya lebih banyak, jumlahnya puluhan," tegas dia.
Sofian pun menyatakan, proses penindakan ini tidak akan memakan waktu lama. Pasalnya, tim yang menemukan pelanggaran tersebut akan langsung bertindak. Meski demikian tim dari KASN sendiri masih sangat kurang. Karena itu untuk mengatasinya, pihaknya bekerja sama dengan Bawaslu dan lembaga negara lainnya.
"Kami langsung turunkan tim. Kalau sudah terkumpul bukti, maka akan langsung diambil tindakan," tandasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Menpan dan RB, Yuddy Chrisnandi, menuturkan semua ini dilakukan untuk membuat PNS serta ASN terjaga netralitas dan independensinya demi mewujudkan pilkada serentak berkualitas.
"Amanat Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menegaskan agar dilakukan pengawasan terhadap ASN dan Pelanggaran penggunaan aset negara untuk Pilkada. Pada dasarnya PNS ingin netral, tapi diseret-seret, apalagi ada juga yang diancam. Tentu ini akan membuat pilkada kita tak berkualitas," tegas politisi Hanura ini.
Selain itu, Yuddy juga mengaku pihaknya sudah menyebarkan surat edaran pada Juli lalu kepada seluruh PNS agar tetap menjaga netralitas. Selain itu, hal ini agar PNS juga tidak dijadikan obyek di Pilkada.
"Kita sudah beri surat edaran menteri. Ya intinya kita tidak segan-segan bakal memberikan sanksi tegas. Ini juga sebenarnya sudah diatur dalam PP No 53 tentang disiplin," tegas dia.
Di tempat yang sama, Ketua Bawaslu, Muhammad, mengakui selama ini memang kerap ada ancaman pada PNS untuk terlibat dalam Pilkada. Tercatat ada 10 kasus yang kami sudah dilaporkan pada Menpan dan RB.
"Ada 10 kasus yang kami laporkan ke Menpan. Yang paling parah itu di Pemalang, Jawa Tengah. Itu sampai ada tiga PNS yang diancam," pungkas Muhammad yang enggan menyebutkan 10 daerah itu. (Dms/Yus)
PNS Berpolitik di Pilkada Siap-Siap Dipecat
PNS dan Aparatur Sipil Negara yang terbukti berpolitik pada Pilkada serentak. Sanksinya kali ini bukan hanya sebatas teguran tapi pemecatan
diperbarui 02 Okt 2015, 15:32 WIBDiterbitkan 02 Okt 2015, 15:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil BRI Liga 1 PSIS Semarang vs PSM Makassar: Imbang 1-1, Mahesa Jenar dan Juku Eja Belum Keluar dari Tren Buruk
3 Pernyataan Jokowi dalam Sambutan di HUT ke-17 Gerindra, Sempat Guyon ke Prabowo
Media Agregator Berbasis AI, Solusi Cerdas untuk Media Buying dan Exposure
Anjing Peliharaan di China Mati Tertabrak Mobil, Lalu Dimakan Pekerja Konstruksi Jalan Raya
Kim Sae Ron Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun, Jenazahnya Ditemukan di Rumah
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Wolves, Segera Kick-off dan Disiarkan Vidio
7 Pernyataan Presiden Prabowo di HUT Gerindra, Tegaskan Mau Dikritik hingga Ingin Turunkan Harga-Harga
Ruh Ternyata Butuh Makanan, Apa Bentuknya? Penjelasan Mendalam UAH
Kim Sae Ron Meninggal Dunia di Rumah, Unggahan Terakhir Jadi Sorotan
VIDEO: Viral! Emak-Emak Dijambret hingga Tewas Usai Jatuh dari Motor, Kepalanya Terbentur Aspal
Klasemen Piala Asia U-20 2025: Dikalahkan Uzbekistan dan Kandas di Grup, Timnas Indonesia U20 Justru Naik Peringkat
Hasil Piala Asia U-20 2025 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Tumbang Lagi, Garuda Muda Gagal ke Babak Gugur