Jelang Pilkada Serentak, 2 Cagub Jambi Saling Klaim Kekuatan

Masing-masing partai penyokong calon gubernur menerjunkan ketua umumnya menjadi juru kampanye.

oleh Bangun Santoso diperbarui 27 Okt 2015, 06:12 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 06:12 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jambi - Pilkada serentak bakal digelar 9 Desember 2015. Mendekati hari pemilihan, dua kubu calon gubernur dan wakil gubernur mulai saling klaim kekuatan.

AS Budianto selaku ketua tim pemenangan pasangan nomor urut 1 Hasan Basri Agus-Edi Purwanto mengatakan, timnya sudah sangat solid memenangkan jagoannya. Itu dimulai dari tingkat provinsi hingga tingkat koordinator pemilih.

"Semua tim sudah dibentuk dan dilatih. Semua sudah bergerak, kita optimistis menang," ujar AS Budianto di Jambi, Senin 26 Oktober 2015.

Politisi Partai Demokrat ini juga menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan lebih dari 7.000 saksi se-Provinsi Jambi untuk tingkat TPS. Bahkan, seluruh saksi sudah jelas terdata berdasarkan nama dan alamatnya.

"Saksi ini adalah gabungan antara partai koalisi dan tim sukses. Dan awal November nanti saksi akan dibekali berbagai pelatihan," jelas dia.

Kemudian, untuk agenda rapat umum, tak tanggung-tanggung jurkam nasional akan turut ambil bagian. Di Kabupaten Tebo rapat umum akan dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kemudian di Kota Jambi akan dihadiri mantan Presiden Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak mau kalah, Direktur Media Centre pasangan nomor urut 2 Zumi Zola-Fachrori Umar, Cecep Suryana mengatakan, konsentrasi saat ini adalah bagaimana struktur di tingkat TPS solid. Ia menyatakan, untuk di TPS, pihaknya telah menyiapkan 10 sampai 70 orang per TPS.

"Jumlah saksi itu nantinya akan kita sesuaikan dengan kondisi geopolitik lokal. Mana yang perlu 10, 20 dan 30 saksi atau seterusnya. Semua data sudah ada di kita," beber Cecep.

Ia menjelaskan, untuk saksi yang disiapkan itu melibatkan semua komponen. Baik tim pemenangan, koalisi, relawan hingga simpatisan. Tim tersebut sudah dibentuk berdasarkan nama, alamat bahkan nomor telepon.

"Saksi dipilih bukan hanya sekadar menyaksikan, tapi memiliki pengetahuan tetang pemilu, keberanian, militansi dan loyalitas menjadi tolak ukur utama," jelas Cecep.

Cecep menyatakan dalam pegelaran pilkada serentak ini, 3 kabupaten yang perlu diawasi ketat. "Artinya, ini daerah yang harus kita maksimalkan. Keyakinan kita untuk menang, tapi potensi untuk dicurangi juga tinggi," ujar Cecep tanpa menyebut 3 kabupaten yang perlu pengawasan ketat itu.

Cecep juga mengklaim, Zumi Zola yang juga mantan artis dan mantan Bupati Tanjung Jabung Timur itu semakin mendapat dukungan yang berlipat. Tak hanya pemilih pemula yang menjadi basis utama, namun juga tokoh-tokoh tua dinilainya terus memberikan dukungan. (Ali/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya