600 Guru di Merangin Ancam Golput di Pilkada, Ada Apa?

Hal ini terkait masalah tunjangan sertifikasi guru.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Nov 2015, 09:22 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2015, 09:22 WIB
Video Demo Guru Tidak Tetap di Blitar
Ratusan guru tidak tetap (GTT) kabupaten Blitar, Jawa Timur, melakukan unjuk rasa dengan membawa berbagai poster tuntutan.

Liputan6.com, Jambi - Sekitar 600 guru di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi mengancam tidak menggunakan hak suaranya alias golput pada Pilkada Serentak 9 Desember 2015. Ini karena uang tunjangan sertifikasi selama 5 bulan terakhir belum dibayar pemerintah setempat.

"Jika hingga 8 Desember nanti tunjangan sertifikasi tak juga dibayar, kami sepakat tidak menggunakan hak suara," ujar salah seorang guru di Kota Bangko, Ibu Kota Kabupaten Merangin yang meminta namanya tidak ditulis, Senin (30/11/2015).

Menurut guru yang mengaku sudah mengajar hampir 17 tahun ini, tunjangan sertifikasi 2015 yang belum dibayarkan yakni untuk triwulan ketiga, terhitung mulai Juli, Agustus, dan September.

Namun tunjangan yang biasa cair 3 bulan sekali itu hingga akhir November ini belum juga diterima. Padahal, kata dia, SK dari dirjen sudah lama dikeluarkan untuk pencairan tunjangan tersebut.
 
"Kami sangat membutuhkan gaji sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami, biaya anak-anak kami sekolah, apalagi ini mau akhir tahun," keluh sang guru.


Ia menambahkan, masalah tunjangan sertifikasi guru sudah berulang kali dilaporkan ke Dinas Pendidikan Merangin. Namun pihak dinas selalu beralasan tunjangan sertifikasi belum bisa dibayarkan karena belum ada surat perintah pembayaran.
 
"Biasanya memang terlambat, tapi paling lama 1 bulan. Tapi ini sudah 5 bulan belum juga ada kejelasan," imbuh guru tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Merangin, Mashuri mengakui tunjangan sertifikasi guru di Merangin untuk triwulan ketiga belum dibayarkan. Menurut dia, yang belum dibayarkan adalah untuk guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara untuk guru Sekolah Menangah Atas (SMA) sudah dicarikan semua.

"Kendalanya di BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang belum mentransferkan ke bank-bank yang akan menyalurkan ke rekening para guru. Informasi dari pihak BPD, mereka menunggu bulan baru. Berarti awal Desember besok sudah mereka transfer," ujar Mashuri. (Nil/Hmb)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya