Jika Hendi Cari Celana Baru, Apa yang Dilakukan Ita Usai Pilkada?

Kosongnya jadwal dimanfaatkan pasangan calon untuk menyelesaikan urusan pribadinya.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 17 Des 2015, 15:38 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 15:38 WIB
Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi
Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Foto: Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Rapat pleno rekapitulasi hasil suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu kemarin, tak mengundang para calon wali kota dan wakil wali kota. Kosongnya jadwal dimanfaatkan pasangan calon kepala daerah untuk menyelesaikan urusan pribadinya.

Hendrar Prihadi, peraih suara terbanyak Pilwalkot Semarang, memilih berjalan-jalan ke mal. Kepada Liputan6.com, Hendi mengaku sengaja mencari celana panjang baru karena yang lama banyak yang tak muat lagi.

Selain itu, stok celana miliknya banyak yang belum kering akibat musim hujan mendera Semarang.

"Sempat kehabisan celana, Mas. Apalagi, perut saya ini mendadak melar usai kampanye 100 hari. Maklum jadi jarang olahraga," kata Hendi di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/12/2015).

Hendi mengaku saat ini koleksi celananya kebanyakan untuk acara formal. Sedangkan sebagai penggemar musik cadas, Hendi suka berpakaian kasual dengan jeans.

 



"Selama kampanye makan tak teratur. Kebanyakan makan di warung-warung kaki lima, jadi berat badan melonjak. Ini lagi mau olah raga lagi," ujar dia.

Sementara pasangannya, Hevearita Gunaryanti yang akrab disapa Mbak Ita, malah sibuk menyiapkan camilan untuk suami dan anaknya. Camilan itu sebagai kompensasi waktu Ita yang tersita habis untuk berkampanye dulu.

"Tadi anak saya minta gorengan. Dingin-dingin ngemil bareng kan enak. Kesempatan buat manja dia," kata Ita.

Ita menggoreng sendiri cemilan yang diinginkan anaknya, karena pembantunya repot membereskan cucian yang belum kering karena hujan.

"Sempat kecipratan minyak panas tadi. Tapi lumrah orang nggoreng ya kena minyak," kata Ita sambil menunjukkan punggung tangannya yang kecipratan minyak panas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang memutuskan pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti, sebagai peraih suara terbanyak dalam sidang pleno pengesahan hasil Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2015, Rabu 16 Desember 2015.

Dalam rekapitulasi tersebut, Hendi - Ita memperoleh 320.237 suara, disusul pasangan Soemarmo-Zuber Syafawi 220.745 suara, dan terakhir pasangan Sigit-Agus yang  mendapatkan 149.712 suara.

Semua saksi ketiga calon juga sudah menyetujui hasil itu, termasuk Panwaslu yang merekomendasikan pemungutan suara ulang di TPS 10 Bandarharjo.

Partisipasi Rendah

KPU Kota Semarang menyatakan, total suara sah 690.694 suara dan suara tidak sah 40.713 suara. Total partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam Pilwakot 2015 sebanyak 731.407 suara atau sekitar 66,5 persen.

Itu berarti partisipasi masyarakat Semarang dalam pilkada serentak di bawah target KPU. Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono menyebutkan, partisipasi masyarakat tidak mencapai target nasional sebesar 77 persen.

"Kota Semarang sudah maksimal dan masih lebih baik dibanding kota-kota besar lainnya, seperti Surabaya yang hanya sekitar 50 persen dan Medan hanya 30 persen," kata Henry yang dihubungi terpisah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya