Djarot Siap Duet dengan Risma di Pilgub DKI Jakarta

Menurut Djarot, Megawati punya hak prerogatif menentukan siapa calon yang akan diusung oleh PDIP.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Jul 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2016, 15:00 WIB
20160722-Wagub-Djarot-Diperiksa-Bareskrim-Jakarta-JT
Wagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tersenyum usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/7). Djarot diperiksa terkait kasus dugaan dalam pembebasan lahan untuk rusunawa Cengkareng Barat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal munculnya kabar akan maju di Pilkada DKI 2017 berpasangan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Djarot mengatakan, siapa pun kader internal PDIP, termasuk dia dan Risma, harus siap ditugaskan untuk maju pada pertarungan memperebutkan kursi DKI 1.

"Tunggu saja proses partai, nanti rapat pleno akan dikaji berbagai kemungkinan. Semua kader partai harus siap ditugaskan di mana pun," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Djarot menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa calon yang akan diusung partai berlambang kepala banteng moncong putih itu. Termasuk, menunjuk kader internal meski kader itu tidak mendaftar dalam penjaringan bakal cagub yang digelar pengurus DPD PDIP DKI Jakarta.

Djarot dan Risma tidak termasuk kader internal PDIP yang mengikuti penjaringan internal.

"Ketum punya hak, apalagi DKI Jakarta. Tapi kita lihat prosesnya seperti apa bahwa beliau mempunyai hak prerogatif," ucap mantan Bupati Blitar itu.

Ia mencontohkan saat Jokowi diputuskan oleh DPP PDIP untuk maju sebagai cagub pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Jokowi yang masih menjabat Wali Kota Solo tidak ikut dalam proses penjaringan bakal calon gubernur.

"Pada 2012 Pak Jokowi itu tidak daftar, tapi penugasan diundang," Djarot menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya