Ahok: Saya Tidak Perlu Datang ke Partai untuk Cari Dukungan

Selain PKB dan PDIP, PAN juga menegaskan tak akan mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Agu 2016, 11:12 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 11:12 WIB
20160621-Ahok Diperiksa Lanjutan Kasus Korupsi UPS di Bareskrim Polri
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) menaiki mobil usai diperiksa di Bareskrim, Jakarta, Selasa (21/6). Kedatangannya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan UPS. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi santai atas penolakan banyak partai atas dirinya di Pilkada DKI Jakarta. Sebab, menurut Ahok, penolakan itu merupakan hak masing-masing partai.

"Koalisi besar itu hak partai, demokrasi. Enggak usah omongin (Pilkada)lah, saya juga bukan orang partai. Sejauh ini komunikasi baik (dengan parpol)," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Meski partai yang tergabung dalam koalisi besar seperti PDIP dan PKB menolak usung Ahok, namun hubungan dengan para kadernya sangat baik.

"Djarot kan juga di sini. PKB orang-orangnya pada kenal, kita ngomong pilkada paling bercanda gimana nih perorangan atau parpol," ucap Ahok.

Ahok menegaskan bahwa dirinya tidak akan "mengemis" dukungan ke partai manapun demi memperebutkan kursi DKI 1.

"Kita enggak perlu datang ke partai. Saya ingin hapus stigma perlu lobi semua partai supaya partai calonin kamu, itu saya ingin hapus," pungkas Ahok.

Selain PKB dan PDIP, PAN juga menegaskan tak akan mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

"Kita menutup pintu dan tidak akan membuka pintu untuk Ahok," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais.

Sementara Gerindra dan PKS memang tak pernah melirik Ahok dan memilih Sandiaga Uno untuk di usung di Pilkada DKI.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya