Liputan6.com, Jakarta - Istana membantah jika Presiden Jokowi ikut campur dalam menentukan calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP. Apalagi Jokowi diberitakan pernah bertemu dengan Budi Arie Setiadi Ketua Umum Projo di Istana Merdeka pada hari Kamis 15 September 2016.
Pernyataan Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin ini untuk membantah Laporan Utama majalah Tempo 19-25 September 2016 yang berjudul "Goyah Karena Hasil Survei".
"Presiden juga tidak pernah berkomunikasi melalui telepon maupun media komunikasi lainnya dengan Budi mengenai calon Gubernur DKI Jakarta," kata Bey dalam siaran persnya, Rabu (21/9/2016).
Advertisement
Informasi yang tidak benar ini, kata Bey, justru menjadi dasar penulisan laporan utama tersebut sehingga laporan itu dapat menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat tentang posisi Jokowi.
"Kalimat 'Jokowi mengatakan mengusung Risma lebih aman secara politik dan berpeluang besar menang' yang ditulis Tempo adalah tidak benar dan sama sekali tidak berdasarkan fakta," ujar dia.
Bey menegaskan, bahwa Presiden Jokowi tidak mendukung salah satu bakal calon Kepala Daerah mana pun. Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme Pilkada sesuai Undang-Undang yang ada tanpa ikut campur terkait dengan penentuan calon kepala daerah.
Bey juga meminta agar majalah tersebut berhati-hati dan menjaga akurasi dalam pemberitaan. Terutama terhadap sumber yang mengklaim sebagai bagian dari Istana Presiden.