Ahok: Nusron Wahid Umumkan Ketua Tim Pemenangan Jumat Besok

Menurut Djarot, alasan utama Nusron lengser adalah karena dia merupakan pejabat negara.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Sep 2016, 12:19 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 12:19 WIB
Ahok - Djarot Saiful Hidayat
Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, tidak ada perpecahan di antara tim pemenangan Ahok-Djarot saat memilih Ketua Tim Pemenangan di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ketua tim hasil musyawarah empat parpol pendukungnya yaitu Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP akan diumumkan pada Jumat 30 September 2016.

"Nanti Jumat akan diumumkan oleh Pak Nusron (mantan ketua tim pemenangan Ahok, Nusron Wahid). Mungkin, dia yang atur," ujar Ahok di Pasar Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Ketua DPD PDIP bidang Keanggotaan dan Keorganisasian Djarot Saiful Hidayat yang juga bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Ahok pada Pilkada DKI 2017 membeberkan alasan berhentinya politikus Golkar Nusron Wahid dari ketua tim pemenangan.

Menurut Djarot, alasan utama Nusron lengser adalah karena dia merupakan pejabat negara. Nusron saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

"Pak Nusron itu pejabat negara, beliau tetap bantu (tim pemenangan) tapi tidak sebagai ketua," ujar Djarot

Menurut Djarot, ketua tim pemenangan akan dirapatkan oleh empat parpol pendukung Ahok yakni PDIP, Nasdem, Hanura, dan Golkar.

"Nanti kita ketemu, kita bicarakan," ucap Djarot.

Meski demikian, Djarot mengatakan berdasarkan pengalamannya sebagai politikus, Ketua Tim pemenangan idealnya berasal dari partai dengan suara terbanyak di suatu koalisi. Sementara, PDIP mengantongi 28 kursi di DPRD yang berarti suara terbanyak di antara parpol lain pendukung Ahok-Djarot.

"Ya idealnya ketua tim paslon dari partai dengan suara terbanyak. Misal ketua dari PDIP. Kemudian ketua 1 bisa dari Hanura, Golkar, Nasdem pokoknya gabung. Orang tujuannya apa toh? Kan memenangkan Ahok-Djarot," pungkas mantan walikota Blitar itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya