Datangi Luar Batang, Agus Yudhoyono Sebut Penggusuran Menyakitkan

Menurut Agus, banyak yang harus menjadi pertimbangan setiap kepala daerah saat harus menggusur warganya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 21 Okt 2016, 15:16 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 15:16 WIB
Agus Yudhoyono mendatangi Luar Batang
Agus Yudhoyono mendatangi Luar Batang

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono meyakini dalam membenahi Jakarta tidak melulu harus menggusur warga yang tinggal di lokasi yang dinilai merusak atau mengotori daerah bantaran sungai.

Menurut Agus, banyak yang harus menjadi pertimbangan setiap kepala daerah saat harus menggusur warganya. Apalagi kepala daerah itu belum bisa memberikan jaminan kehidupan yang lebih layak.

"Sekali lagi saya tidak dapat meyakini bahwa penggusuran adalah opsi yang terbaik. Karena bagaimanapun juga saya rasa masih banyak hal yang perlu dilakukan," kata Agus di Luar Batang, Jakarta Utara, Jumat (21/10/2016).

Putra sulung Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono itu juga berpendapat, setiap pemimpin daerah bukan hanya berkewajiban menjalankan program-programnya melainkan juga wajib ikut memikirkan apa yang dirasakan warganya.

"Kita sangat menghindari untuk mencabut masyarakat dari habitatnya. Karena itu tentunya menyakitkan dan saya yakin itu masalah sosial yang sedang banyak saat ini. Karena itu marilah kita berempati kepada saudara-saudara kita yang ada di Luar Batang ini. Termasuk di lokasi tempat-tempat lain," beber Agus.

Agus juga mengatakan belum lama ini dirinya juga mengunjungi warga Bukit Duri yang terkena gusuran. Dari situ suami artis Annisa Pohan itu melihat seharusnya pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak berhenti pada pengadaan rusun, tapi juga harus dapat memberikan pendampingan untuk mendorong semangat warga.

"Saya kemarin juga datang ke Bukit Duri untuk melihat dan memberikan semangat ke mereka untuk tetap bertahan dalam arti teruslah bersatu jangan sampai masalah sosial ini memporak porandakan mereka. Kehidupan keluarga mereka, mencari nafkah mereka dan lainnya. Dan saya terpanggil, memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat," pungkas peraih Adhy Makayasa Akademi Militer tahun 2001 itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya