Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mau ambil pusing dengan hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) yang menyebut elektabilitas Ahok-Djarot terus melorot hingga 27,5 persen.
"Saya memang bakatnya kerja. Apalagi bakat pencitraan kagak ada gue," ujar Ahok saat blusukan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2016.
Menurut dia, meski ada berbagai survei, keputusan tetap ada di tangan warga DKI.
Advertisement
"Ya, itu tergantung masyarakat aja pas tanggal 15 Februari nanti. Saya mah enggak punya bakat untuk kampanye. Kalau lawan kan sudah duluan. Saya fokus kerja saja," ucap Ahok.
Selain itu, sebagai petahana, dia merasa tidak perlu mengumbar janji ke warga saat berkampanye. Sebab, warga sudah bisa menilai hasil kerjanya.
"Kita jalan nih, kan, kita petahana. Kalau saya kampanye mau ngomong apa ke orang? Kalau orang lain masih bilang saya mau, saya mau. Kalau saya kan udah fakta. Yang kita kerjakan empat tahun sudah jelas kok, tinggal kita bilang butuh waktu lagi atau enggak. Kenapa saya nyalon lagi? Karena kalau baru sampai Oktober 2017 ini, Jakarta masih kurang kenceng. Kalau sampai lima tahun lagi, ini baru Jakarta," kata Ahok.
Menurut dia, blusukannya hari ini bukan hanya dalam rangka kampanye apalagi pencitraan. Namun, karena memang dia diwajibkan untuk cuti kampanye oleh MK.
"Ini kan saya dipaksa cuti, makanya tadi saya bilang kan, kalau bisa pilih kerja, saya pilih kerja. Saya memang enggak punya bakat kampanye. Ini evaluasi aja atas hasil kerja selama empat tahun. Kita cek kerjaan kayak apa, ada yang bagus, yang enggak bagus nanti kayak apa. Kan saya masih (gubernur) sampai Oktober 2017. Makanya kita evaluasi, mana yang kurang kita kebut, yang mesti diperbaiki ya kita perbaiki," tandas Ahok.