KPU DKI: Penolakan Kampanye Baru Terjadi pada Pilkada 2017

Pada pilkada-pilkada sebelumnya, belum pernah terjadi penolakan seperti yang dialami Ahok-Djarot.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Nov 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2016, 11:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) DKI, Sumarno, mengaku prihatin dengan kondisi kampanye Pilkada DKI Jakarta kali ini. Sebab, terjadi banyak penolakan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).

"Kampanye sudah dua minggu, cukup memprihatinkan bagi saya, karena ada paslon yang mengalami penolakan," ujar Sumarno di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Menurut Sumarno, penolakan pada saat kampanye baru kali ini terjadi.

"Ini baru kejadian sekarang. Di 2007 enggak ada, di 2012 juga enggak terjadi walaupun isunya kencang sekali," ujar dia.

Untuk itu, kata Sumarno, titik-titik penolakan harus segera diantisipasi.

"Bawaslu yang sudah punya titik rawan itu. Bahwa kita terus berkoordinasi bahwa paslon aman," tandas Sumarno.

Pasangan Ahok-Djarot ditolak sekelompok orang saat berkampanye di beberapa daerah. Bahkan, Ahok sempat dievakuasi menggunakan angkot saat berkampanye di Rawa Belong, Jakara Barat. Sekelompok orang berdemo saat Ahok tiba di lokasi tersebut.

Djarot sebelumnya mengatakan, ada pihak yang sengaja membuat sekelompok orang untuk menolak atau berdemo, setiap pasangan Ahok-Djarot berkampanye ke warga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya