Liputan6.com, Jakarta - Pernah menjadi rival dalam Pilpres 2014 tak lantas membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bermusuhan. Hubungan keduanya terjalin dengan baik.
Terakhir, keduanya bertemu di Istana Merdeka, Kamis, 17 November 2016. Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai sikap keduanya merupakan contoh yang baik untuk masyarakat dan politikus di Tanah Air.
Baca Juga
Pertemuan tersebut menunjukkan pertarungan saat pilpres lalu tidak menjadi hambatan untuk saling bekerja sama membangun bangsa.
Advertisement
"Pertemuan itu menunjukkan sikap yang harus dicontohkan. Sikap kenegarawanan yang harus dicontoh, sehingga sampai bawah juga punya contoh. Pernah berbeda itu, kan, tak berarti terus berbeda. Berbeda pun bisa bekerja sama," kata Anies di Lapangan Bonpis, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11/2016).
Menurut dia, sikap yang ditunjukkan oleh Jokowi dan Prabowo ialah cerminan pribadi anak bangsa yang harus terus dijaga.
"Ini yang saya rasa harus kita kembalikan ke dalam suasana di Indonesia, adab dijaga betul. Ya, kita tentu senang tradisi interaksi, pertemuan antara tokoh nasional dan pimpinan-pimpinan itu terjadi," tutur Anies.
Terakhir, dia meminta agar demokrasi bisa berjalan damai tanpa kegaduhan. Jangan hanya lantaran berbeda dukungan atau pilihan menjadikan suasana damai yang diciptakan para tokoh bangsa menjadi sia-sia.
"Bagaimana pun kita itu sama-sama bangsa Indonesia. Kita hormat sekali atas sikap yang ditunjukkan Pak Prabowo, sikap Pak Jokowi," Anies menandaskan.