Desmond Gerindra Pertanyakan Survei Indikator

Hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia tak akan digunakan untuk mengukur kekuatan pasangan yang dijagokan Gerindra.

oleh Muslim AR diperbarui 25 Nov 2016, 10:53 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 10:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Partai pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno meradang. Hal itu terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia soal Pilkada (Pemilihan kepala daerah) DKI Jakarta.

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa keluar kantor lembaga survei Indikator setelah ia sempat mempertanyakan dan berdebat dengan Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi.

Desmond mempertanyakan model kuisioner yang dipakai Indikator dalam melakukan survei terhadap calon gubernur DKI Jakarta 2016. Ia menduga ada penggiringan opini.

Menurut Desmond, pertanyaan yang diajukan kepada responden lebih fokus terhadap apa yang telah dikerjakan pasangan Ahok-Djarot saja. Padahal hasil survei mencatat Agus-Sylviana jadi cagub-cawagub yang top of mind. Sedangkan pasangan Anies-Sandi jarang disebut dan selalu di posisi nomor tiga, baik dalam citra, elektabilitas dan aspek lainnya dalam survei.

"Jadi pertanyaannya mengarah pada sesuatu yang pernah terjadi, jadi bukan pada program ketiga calon ini," jelas Desmond sebelum meninggalkan kantor Indikator Politik di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 24 November 2016.

Untuk itu, menurut Desmond, hasil survei Indikator Politik Indonesia tidak akan digunakan untuk mengukur kekuatan pasangan Anies-Sandiaga.

"Bagi kami ini tidak bisa jadi ukuran, kenapa? Mana mungkin Anies-Sandi tidak terlihat programnya, yang lebih luar biasa (pertanyaan kepada responden) tidak lihat produk Agus, tetapi supaya Agus lebih baik dari Ahok," ujar Desmond dengan nada suara meninggi.

Dalam rilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengungguli pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.

Pasangan nomor urut itu mendapatkan suara sebanyak 30,4 persen, Ahok-Djarot 26,4 persen, dan Anies-Sandi 24,5 persen.

Survei ini dilakukan sejak 15 hingga 22 November 2016. Kegiatan tersebut dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan tingkat ekonomi beragam.

"Kami melibatkan, 798 responden dari 800 responden yang direncanakan dengan metode multistage random of sampling. Survei ini memiliki toleransi kesalahan multistage of error sebesar 3,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," tutur Burhanuddin.

Dalam survei ini, Indikator mengukur berbagai aspek. Mulai dari kepopuleran para calon, program, keramahan, hingga penampilan para calon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya