Pilkada Papua Dianggap Rawan, 4.000 Polisi dan TNI Siaga

Kepolisian menyatakan, semua daerah di Papua masuk kategori rawan saat pilkada.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jan 2017, 08:52 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 08:52 WIB
Tak Diberi Undangan Lebih, Warga Pukul Petugas KPPS Keerom
Antusiasme warga Kabupaten Keerom, Papua, dalam Pilkada Serentak 2015. (Katharina Janur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 4.000 personel disiapkan untuk mengamankan Pilkada Papua 2017 di 11 kabupaten dan kota. Kepolisian menyatakan, semua daerah di Papua dikategorikan rawan.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw  mengatakan, personel yang disiapkan itu termasuk anggota TNI dan Brimob yang didatangkan dari Mabes Polri.

"Untuk mengamankan selama Pilkada Papua, sudah disiapkan dan tidak ada masalah," ujar Waterpauw di sela-sela rapim di Makodam XVII Cenderawasih, Senin (30/1/2017).

Waterpauw menjelaskan, semua wilayah di Papua dikategorikan rawan. Namun, seperti dilansir Antara, tingkat kerawanan di setiap daerah berbeda.

Menurut Waterpauw, 11 kabupaten dan kota dibagi atas dua kategori, yakni rawan satu dan rawan dua. Daerah yang masuk dalam kategori rawan satu adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, dan Kabupaten Intan Jaya.

Sedangkan rawan dua adalah kabupaten yang masih ada gangguan dari kelompok sipil bersenjata, yaitu Kabupaten Tolikara, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Kabupaten Yapen.

Rapim di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih berlangsung sehari, diikuti dandrem dan dandim dengan topik pengamanan Pilkada Papua 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya