Gaya Para Tahanan KPK Usai Mencoblos di Pilkada DKI

Tahanan KPK itu nyoblos di tempat pemungutan suara Pilkada DKI 2017 yang ada di gedung lembaga antirasuah tersebut.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Feb 2017, 12:25 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2017, 12:25 WIB
Pilkada DKI 2017
Tahanan KPK berfoto bersama usai menggunakan hak suaranya pada Pilkada DKI 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Dua tersangka tindak pidana korupsi, Andi Zulkarnain 'Choel' Malarangeng dan Mohamad Sanusi menggunakan hak suara mereka dalam Pilkada DKI 2017. Tahanan KPK itu nyoblos di tempat pemungutan suara yang ada di gedung lembaga antirasuah tersebut.

Setelah melakukan pencoblosan, Mohamad Sanusi, tersangka korupsi proyek reklamasi ini dengan sengaja mencelupkan ketiga jari tangannya ke tinta. Hal tersebut juga menandakan pilihannya pada Pilkada DKI 2017.

"Yang penting enggak 2," ujar Sanusi saat ditanya awak media tentang pilihannya di pilkada sambil menunjukkan tiga jari tangannya.

Begitupun dengan tersangka kasus Hambalang, Choel Malarangeng. Adik dari Andi Alifian Mallarangeng itu pun turut menandakan pilihannya pada Pilkada DKI 2017 di Gedung KPK. Dia mengacungkan jari telunjuknya pada saat itu.

"Yang penting enggak 2," celetuk Choel setelah melakukan proses pencoblosan dengan menunjukkan jarinya berwarna biru sambil tersenyum lebar.

Berbeda dengan keduanya, Andi Taufan Tiro, justru menunjukkan dua jarinya kepada media usai melakukan pencoblosan.

"Peace," sebut Andi sambil menunjukkan dua jarinya.

Setelah mencoblos mereka pun berfoto bersama dengan menunjukkan jarinya yang menandakan pilihannya masing-masing.

Berdasarkan data dari KPU Kecamatan Setiabudi, terdapat 7 tahanan KPK yang ikut melakukan Pilkada DKI 2017. Mereka adalah Andi Taufan Tiro, Muhammad Adami Okta, Fahmi Dharmaswansyah, Basuki Hariman, Andi Zulkarnain Malarangeng, Mohammad Sanusi, Ramapanicker Rajamoham Nair.

 

* Saksikan quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya