PPP Masih Menimbang Dukungan di Pilkada DKI Putaran Kedua

Sampai dengan saat ini, pendapat di internal PPP tentang arah dukungan di Pilkada DKI 2017 putaran kedua masih pelangi atau beragam.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Feb 2017, 08:05 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2017, 08:05 WIB
20160413-Muhammad-Romahurmuziy-Jakarta-HEL
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy saat mengunjungi kantor Kantor Liputan6.com (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan yang diusung PPP bersama Partai Demokrat, PKB, dan PAN di Pilkada DKI 2017 tidak lolos ke putaran kedua. Namun begitu, bukan berarti sesama parpol pengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, PPP juga akan bersama-sama mendukung pasangan calon yang sama pada pilkada putaran kedua.

"Saya membangun komunikasi yang cukup intensif dengan tiga partai tersebut, tapi dalam mengambil keputusan tentu independen," ucap Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis 23 Februari 2017.

Ia menjelaskan, komunikasi dengan tiga partai tersebut tetap dilakukan apabila memungkinkan ada kesamaan untuk mengusung paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Komunikasi yang kita lakukan sebisa mungkin apabila ada kesamaan. Apabila tidak, masing-masing partai politik memiliki independensi," kata Romi.

Sampai dengan saat ini, lanjut dia, di internal PPP masih pelangi atau beragam. Ada yang menginginkan mendukung pasangan nomor 2 yaitu Ahok-Djarot, namun ada juga ke nomor 3 yaitu Anies-Sandi.

"Ada yang pilih Anies-Sandi dan Ahok-Djarot. Karena setiap parpol tidak ada yang 100 persen bulat mengarahkan dukungannya," ujar Romi.

"Yang tersisa untuk PPP untuk opsi ke depan adalah memilih salah satu dari dua opsi atau netral," sambung dia.

Romi mengakui paslon nomor 3 sampai hari ini mencoba melakukan komunikasi dengan PPP. Bahkan, kata dia, mereka mengajak PPP untuk bergabung dan memberikan suaranya.

Ia juga tak menutup kemungkinan untuk memberikan suaranya kepada Ahok-Djarot di mana PPP kubu Djan Faridz memberikan dukungannya. Bagi Romi yang terpenting adalah tetap melihat bagaimana pilihan yang ada dan memungkinkan.

"Bukan soal gabung dengan siapa, tapi kita melihat calon yang ada plus opsi lain. Apakah nomor 2, 3, atau netral," Romi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya