Liputan6.com, Jakarta - Setelah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tersingkir di putaran pertama Pilkada DKI 2017, suara para pendukung paslon tersebut terpecah.
Di antara mereka membentuk sejumlah kelompok yang dinamakan Jakarta Network (JN) dan mendeklarasikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Ketua JN Asep Irama mengatakan, dukungan diberikan pada Ahok-Djarot setelah melihat perkembangan dan kenyataan politik yang ada.
Advertisement
"Kami yakin, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai negarawan dan Agus Harimurthi Yudhoyono sebagai generasi yang membanggakan, akan bersikap bijaksana dan memberi kebebasan pada pendukungnya untuk mendukung pasangan mana pun, termasuk mendukung pasangan Ahok," jelas Asep di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (9/3/2017).
Meski beralih ke Ahok-Djarot, Asep menyebut pihaknya sangat bangga dengan sikap Agus Yudhoyono yang lapang dada menerima kekalahan.
"Tugas kami dalam mendukung Agus-Sylvi pada Pilkada DKI Jakarta telah usai. Ke depan, kami akan terus melihat dan mengikuti sikap Agus sebagai generasi muda. Kami bangga menjadi bagian perjuangan bersama Agus Harimurti Yudhoyono," jelas dia.
Asep menilai, Ahok-Djarot merupakan pasangan yang mengemban semangat yang sama dengan Agus-Sylvi. Terlebih, kinerja Ahok selama menjabat menjadi Gubernur DKI banyak yang memuaskan.
"Kami memilih Ahok-Djarot, pelayan masyarakat yang siap kerja keras dan antikorupsi," kata Asep.
Salah satu anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot yang hadir yakni Wahidin menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi sikap yang diberikan JN. Tentunya, langkah itu akan semakin menguatkan posisi petahana kembali menduduki kursi DKI 1.
"Kita mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan relawan Jakarta Network. Tentu ini memberikan suasana baru karena memang kemarin teman-teman (eks pendukung Agus) berjuang (mendukung Agus)," beber Wahidin.
Wahidin menyebut, pilihan para pendukung Agus-Sylvi sebelumnya tidaklah salah. Apalagi, sosok Agus memiliki latar belakang militer dan punya jiwa kepemimpinan yang tinggi.
"Tentu tidak salah (dukung Agus). Pasangan kemarin itu sosok yang berlatar belakang militer dan birokrasi. Tentu dapat mewarnai kita. Agus-Sylvi tidaklah kalah. Hanya saja suaranya tidak melampaui Pak Anies-Sandi," Wahidin menandaskan.