Liputan6.com, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan tak menyesali pilihannya mundur dari karier militer dan maju ke Pilkada DKI 2017, meski harus mengalami kekalahan. Menurut dia, pelajaran yang bisa dipetik adalah soal keberanian.
"Berani untuk ambil keputusan yang penuh risiko dan ketidakpastian. Itu hal berani dalam hidup kita dan telah kita lakukan," ucap Agus dalam acara Thank You Gathering dengan Tim Media dan Relawan di Ballroom XXI Djakarta Theater Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017) malam.
Dia mengatakan kalau dirinya berani meninggalkan zona nyaman dan apa yang orang anggap pencapaiannya bisa lebih tinggi lagi.
Advertisement
"Saya tinggalkan dunia militer, tetapi alhamdulillah saya tidak pernah menyesali keputusan itu karena demi tujuan yang besar, baik, dan mulia. Karena juga insya Allah meski risikonya besar, tapi untuk kebaikan diri kita dan orang banyak," ucap Agus.
Yang kedua, menurut dia, adalah bagaimana dirinya menghadapi beragam cobaan saat awal masuk dan terjun ke dalam dunia politik.
"Tidak terbayangkan sebelumnya dan saya mensyukuri bahwa kita semua bisa tabah dan sabar. Kita tergolong orang-orang yang fighters," tutur Agus.
"Bagi saya ini adalah kawah candradimuka, masa penggemblengan. Dan tentu saya sudah mengalami di militer. Saya banyak menemukan hal-hal yang belum pernah saya temui di militer," imbuh dia.
Agus menjelaslan hal-hal tersebut dialaminya selama kurang lebih lima bulan. Dia mengaku mendapat beragam tekanan dan serangan yang luar bisa. Agus menegaskan berani mengakui kekalahan dalam Pilkada DKI 2017.
"Yang ketiga berani mengakui kalau kita kalah dalam kompetisi. Itu nilai-nilai dari seorang kesatria, fighter, patriot. Tetapi pada akhirnya dengan lapang dada, dengan akal sehat, dengan tidak terlalu kita berkutat mengapa kita kalah tetapi mengakui kita mendapat pelajaran yang berharga," tutup Agus.
Acara tersebut dimulai dengan pemutaran video saat Agus-Sylvi maju di Pilkada DKI 2017, berkampanye, hingga menyampaikan pidato kekalahan. Tampak hadir SBY, Ani Yudhoyono, Anisa Pohan, Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylvi Nachrowi Ramli, Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi Rico Rustumbi, Dede Yusuf, Abraham Lunggana atau Lulung, dan Eko Patrio.