Ahok Siap Lanjutkan Perjuangannya Memperbaiki Nasib Guru Non-PNS

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat dukungan dari sejumlah forum guru non PNS di Jakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mar 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2017, 15:28 WIB
Ahok Siap Lanjutkan Perjuangannya Memperbaiki Nasib Guru Non-PNS
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat dukungan dari sejumlah forum guru non PNS di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, mendapat dukungan dari sejumlah forum guru non pegawai negeri sipil (non-PNS) di Jakarta.

Dukungan dari sejumlah forum guru non-PNS disampaikan dalam sebuah deklarasi yang digelar di Posko Rumah Basuki-Djarot (Badja), Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat. Deklarasi tersebut dihadiri oleh Forum Guru Swasta DKI Jakarta, Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia DKI Jakarta, Forum Guru Madrasah, Ikatan Yayasan Guru Swasta, Guru PAUD, dan Guru Ngaji.

Perwakilan guru bernama Saripah Evian membacakan deklarasi tersebut. "Kami dari forum guru swasta se-Jakarta memberi dukungan penuh kepada Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat yang telah berkerja nyata membangun sistem pendidikan yang adil dan sejahtera bagi guru se-Jakarta," ujarnya.

Ahok juga turut hadir dalam acara deklarasi tersebut. Dalam sambutannya, mantan Bupati Belitung Timur itu mengucapkan terima kasih
atas dukungan yang diberikan sejumlah forum non-PNS kepadanya. Ahok menuturkan, sejak menjabat anggota Komisi II DPR RI sudah aktif memperjuangkan kepentingan para guru non-PNS.

"Kami sudah mengeluarkan UU ASN, aparatur sipil negara. Di situ ada PNS dan ada P3K, Pegawai pemerintah Perjanjian Kontrak," ujar Ahok.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua tersebut juga menuturkan, selama ini banyak sekolah swasta yang protes lantaran kesulitan menggaji guru-guru mereka. Ahok pun memberi solusi dengan rencana mengambil alih sekolah tersebut.

"Swasta yang enggak sanggup lagi kami beli dan negerikan. Enggak ada pilihan, makanya kami buat aturan keras. Dulu sekolah, rumah sakit swasta dijual boleh jadi mall atau hotel. Sekarang enggak bisa," ujar Ahok.

Selain menyampaikan rencananya agar Pemprov DKI Jakarta membeli sekolah swasta agar dijadikan negeri, Ahok juga menyingung
permasalahan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus, atau sekolah inklusi di Jakarta masih sangat terbatas. Dia juga mengaku kekurangan guru yang 'memiliki hati nurani'.

"Modal bapak ibu sudah ada, hati yang melayani. Tinggal sekarang bikin sistem. Sistem yang saya bikin, yang enggak bener tersingkir otomatis," ujar Ahok.

Ahok berharap agar para guru tak memarahi murid-muridnya. Jika ada murid berkebutuhan khusus dan tidak mampu, Ahok meminta para guru untuk segera melaporkan permasalahan tersebut ke Pemprov DKI.

"Yang saya ingin kadang-kadang murid kita itu ada pendengaran yang enggak baik. Jangan marah-marah. Kalau dia enggak mampu, kami di Balkot terbuka untuk bantu pasang alat dan kacamata," ujarnya.

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya