KPU Gelar Debat Pilkada DKI 2017 Malam Ini

KPU DKI Jakarta telah menyiapkan tema umum pada debat Pilkada DKI 2017 malam nanti, yaitu Dari Masyarakat untuk Jakarta.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Apr 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 07:12 WIB
Peserta debat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua
Peserta debat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua akan digelar malam ini, Rabu (12/4/2017). Rencananya, debat yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan itu dimulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan Debat Pilkada DKI putaran dua malam nanti, akan terbagi dalam tiga bagian dengan durasi 120 menit di luar segmen pariwara. Iklan dalam tayangan debat diperkirakan selama 30 menit.

"Pertama adalah pertanyaan dari panelis yang akan disampaikan oleh moderator, kedua, pertanyaan dari masyarakat, dan ketiga adalah sesuai debat terbuka antar paslon termasuk wakilnya," jelas Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2017.

Sumarno menerangkan, segmen pertanyaan dari masyarakat akan diseleksi tim independen KPU DKI. Tim KPU menyeleksi siapa masyarakat yang diundang dan bisa bertanya langsung ke pasangan calon.

"Tentunya, mereka adalah yang tidak terafiliasi oleh timses mana pun. Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang sudah tersaring," terang Sumarno. Hal ini, untuk mencegah pertanyaan tak terduga yang memojokkan calon tertentu dalam debat pilkada.

Sumarno menambahkan, kelompok masyarakat yang bertanya terdiri dari komunitas pedagang kecil, pengusaha UMKM, penghuni rumah susun atau yang belum memiliki tempat tinggal (layak), dan juga masyarakat nelayan.

Ada juga warga pengguna transportasi umum dan para kelompok marjinal yang sulit mendapat akses untuk menyampaikan aspirasi kepada pemimpin.

KPU DKI Jakarta telah menyiapkan tema umum pada debat Pilkada DKI 2017 malam nanti, yaitu "Dari Masyarakat untuk Jakarta" dengan tema besar kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya