Partai Demokrat Deklarasi Calon Gubernur Papua

Pencalonan Lukas Enembe kembali maju sebagai Gubernur Papua dilakukan dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 17 Mei 2017, 23:38 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 23:38 WIB
Pilkada Papua
Partai Demokrat deklarasi calon gubernur Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Biak Numfor - Gubernur Papua, Lukas Enembe kembali dicalonkan Partai Demokrat Papua untuk maju dalam Pilakda serentak 2018. Dengan 16 kursi di DPR Papua, Partai Demokrat Papua optimistis dapat memenangkan kembali Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua periode 2018-2023.

Deklarasi pencalonan Lukas Enembe untuk melanjutkan program pembangunan jilid ke-2 dilakukan di Lapangan Cenderawasih, Kota Biak, Kabupaten Biak Numfor. Ribuan warga hadir dalam deklarasi ini, Panitia lokal bahkan menyiapkan 10 ribu nasi bungkus dan 100 ekor babi untuk pesta bakar batu atau dalam bahasa setempat disebut barapen.

Pencalonan Lukas Enembe kembali maju sebagai Gubernur Papua, dilakukan dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Papua ke III. Selanjutnya, hasil rekomendasi partai akan dibawa ke DPP Partai Demokrat, untuk selanjutnya Ketua Umum Partai Demokrat dapat memberikan rekomendasi.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menyebutkan kader Partai Demokrat harus memimpin dari Aceh hingga Papua. Tahun ini, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh telah menjadi Wakil Gubernur Papua. Ia berharap di Papua, Partai Demokrat juga bisa tampil sebagai pemimpin.

"Kami ingin dari Aceh hingga Papua, para pimpinan dari Partai Demokrat bisa memimpin daerahnya masing-masing," jelasnya sambil disambut tepuk tangan ribuan warga Biak yang hadir dalam deklarasi, Rabu (17/5/2017) petang.

Sementara itu Gubernur Papua, Lukas Enembe yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Papua yakin memperoleh 1,2 juta suara dari 3 juta pemilih di Papua. Suara dominan yang ia dapatkan tak hanya suara dari masyarakat pegunungan tengah Papua yang selama ini menjadi konstituen, namun untuk suara dari masyarakat pesisir pantai, Partai Demokrat yakin mendapatkan dukungan 40% suara.

Untuk pendampingnya, Lukas mengaku masih akan menggandeng Klemen Tinal sebagai wakilnya. Klemen tetap dipilih Lukas, sebab selama keduanya memimpin Papua dalam perjalanan 4 tahun berjalan, tak pernah ditemui kendala dan dapat bekerja sama dengan baik.

"Saya dan Pak Klemen, kemungkinan akan berduet kembali. Biasanya, kepala daerah dan wakilnya putus ditengah jalan, tetapi sampai sekarang, kami dapat berjalan bersama," ucapnya.

Meski begitu, Lukas mempersilahkan putra asli Papua terbaik untuk bertarung dengan dirinya maju dalam Pilkada Gubernur Papua. Sebut saja mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, lalu Bupati Kabupaten Jayawijaya, John Wempi Wetipo, ada juga mantan Bupati Yahukimo, Ones Pahabol, Staf Khusus Presiden Joko Widodo Lenis Kogoya serta mantan Bupati Kabupaten Jayapura, Habel Melkias Suwae yang akan maju dalam Pilkada Gubernur Papua.

Pilkada Papua akan dilakukan bersamaan dengan 7 kabupaten untuk pemilihan bupati dan wakil bupati di Provinsi Papua. Pilkada serentak 2018, akan dimulai proses tahapannya pada Juni 2017 yang dimulai dengan pendaftaran calon Gubernur Papua dari perseorangan ke KPU setempat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya