PAN Mulai Tampung Nama Bakal Calon untuk Pilpres 2019

Meski ada pembicaraan soal calon pemimpin nasional, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mendapatkan prioritas utama.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Agu 2017, 12:24 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 12:24 WIB
20160530-Rakernas, PAN Siap Bersaing Untuk Pilkada 2017
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan) bersama jajaran PAN lainnya usai Rakernas di Hotel Mercure, Jakarta, (29/5). Rakernas tersebut, peserta membahas dua hal, yakni internal dan eksternal PAN. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Meski pemilihan presiden kurang dua tahun, sejumlah partai politik mulai mengatur strategi untuk menentukan bakal calon yang akan diusung dalam ajang demokrasi lima tahunan tersebut. PAN yang saat ini menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Bandung, mulai menerima aspirasi kader terkait sosok yang akan ditampilkan dalam pilpres 2019.

"Mungkin karena momentum rakernas ini, ada sebagian kader termasuk adik-adik di BM (Barisan Muda) PAN yang ingin menyampaikan aspirasinya. Sebagai bagian dari aspirasi, kita harus mendengar dan menghormatinya. Namun, keputusan terhadap hal itu belum ada," kata Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Menurut dia, kendati ada pembicaraan soal calon pemimpin nasional, Ketua Umum Zulkifli Hasan mendapatkan prioritas utama. Semua kader tentu masih berjuang bagaimana agar PAN mendapatkan tempat di hati masyarakat.

"Ketua Umum kami juga bisa diterima dan dipertimbangkan untuk menjadi salah seorang calon capres atau wapres pada Pilpres 2019," ujar dia.

Hal tersebut merujuk pada pengalaman Zulkifli Hasan dalam sejumlah bidang. Selain saat ini menjadi Ketua MPR RI, beliau juga pernah menjadi menteri. Bahkan sebelumnya, ia pernah juga menjadi anggota DPR.

"Kami tentu tidak ragu dengan kapasitas beliau. Tadi malam, secara informal, ada banyak peserta yang menyebut-nyebut nama beliau di arena rakernas," ujar dia.

Meski demikian, ia tidak menampik ada nama lain yang beredar. Hal itu dianggap wajar karena politik sifatnya cair dan dinamis. Semua kemungkinan bisa saja terjadi.

"Karena itu, sebagai bagian dari dinamika demokrasi, nama-nama tersebut akan tetap menjadi bagian dari masukan dan referensi bagi PAN," ujar Saleh Daulay.

Terkait koalisi yang digunakan, PAN mengaku belum sampai sejauh itu. Pihaknya masih terus memantau perkembangan politik Tanah Air, terlebih belum adanya peta koalisi dari partai lain.

"PAN belum memutuskan. Potret peta koalisi partai-partai lain juga belum kelihatan. Saat ini, PAN masih fokus melaksanakan konsolidasi dan evaluasi partai," ujar Saleh Daulay.

Tiga Nama Bakal Capres

Ketua Pelaksana Rakernas III PAN yang juga Ketua DPP, Yandri Susanto, sebelumnya mengatakan, agenda pembahasan calon presiden dan wakil presiden adalah permintaan dari para pengurus dan kader di daerah.

"Akan ada masalah capres dan cawapres dibahas. Apakah menyebut nama atau tidak, apakah PAN kembali mengusung Jokowi atau Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra) atau juga Gatot Nurmantyo (Panglima TNI), itu kita lihat," ucap Yandri di ruang Fraksi PAN, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2017.

Yandri mengungkapkan, tiga nama itu kerap muncul di lingkungan kader. Namun, bisa saja nama lain juga akan muncul dalam rakernas.

"Semua bisa dimungkinkan beberapa nama. Saya enggak bisa menggiring. Tapi kalau Gatot itu kan sudah Panglima dan tidak masalah sebelum diputuskan partai. Pak Jokowi karena PAN mendukung pemerintahan sekarang. Pak Prabowo kita pernah berkoalisi di 2014. Siapa pun bisa terjadi, sama dengan Pilkada DKI, siapa sangka Anies dan Agus Harimurti maju," jelas Yandri.

Saksikan tayang video menarik berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya