Tolak Gantikan Azwar Anas, PDIP Hormati Sikap Risma

Hasto mengatakan, terpilihnya Risma sebagai Wali Kota Surabaya pada 2016 lalu melalui proses panjang.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Jan 2018, 19:36 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 19:36 WIB
Megawati dan Risma
Ketua Umum PDIP Megawati Seokarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dhimas Prajasa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto memastikan, partainya menghormati keputusan Tri Rismaharini atau Risma yang menolak diusung sebagai calon wakil Gubernur Jawa Timur.

Sebelumnya, sempat beredar kabar apabila partai berlambang banteng itu akan mengusung Risma sebagai bakal cawagub Jatim, menggantikan Abdullah Azwar Anas yang mengundurkan diri.

"Bu Risma beliau adalah Wali Kota Surabaya yang dicintai rakyat. Sehingga PDIP menghormati pilihan Ibu Risma dan tugas-tugas Ibu Risma untuk menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya di kota Surabaya," kata Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).

Hasto mengatakan, terpilihnya Risma sebagai Wali Kota Surabaya pada 2016 lalu melalui proses panjang. Tentunya, sambung dia, proses itu terlaksana dari hasil dialog yang panjang dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Sehingga ketika bertemu dengan Bu Risma lebih banyak bicara tentang kota Surabaya dan pilihan Ibu Risma itu sudah dihormati PDIP," ucap Hasto.

 

Azwar Anas Mundur

Megawati dan Risma
Megawati dan Risma

Nama Risma mencuat setelah Azwar Anas disebutkan mundur dari pencalonannya sebagai cawagub di Pilkada Jatim 2018.

Azwar Anas sendiri mundur setelah foto-foto mirip dirinya memegang paha mulus seorang wanita beredar luas.

Menurut Hasto, upaya peredaran foto tersebut sengaja dilakukan sebagai kampanye hitam oleh pihak-pihak tertentu, untuk mematahkan benih-benih generasi muda yang punya kepemimpinan sangat baik, di tengah jalan.

Karena itu, PDIP memutuskan memberikan dukungan moral kepada Bupati Banyuwangi itu.

"Kami memberikan dukungan sepenuhnya, bahwa yang namanya Abdullah Azwar Anas adalah sebuah korban dari politik yang liberal itu," Hasto menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya