Ganjar Pranowo Resmi Jadi Cagub PDIP di Pilgub Jateng

Hasto mengatakan partainya akan mengusung bakal calon yang sesuai dengan asprasi rakyat di daerah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 07 Jan 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2018, 11:31 WIB
20171111-megawati-jakarta-bali
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat mengumumkan calon kepala daerah untuk Pilkada Bali 2018. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Tengah 2018.

Pengumuman pasangan calon tersebut diakukan di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2017).  

Sedangkan wakil gubernur Jateng, Megawati memilih Taj Yasin, putra ulama kharismatik KH Maimun Zubair. 

Mega mengaku sudah berkomunikasi dengan KH Said Aqil Siradj, dengan KH Maimoen Zubair, atau Mbah Maimoen, serta para Kiai soal ini.

"Saya juga berkomunikasi dengan Ketua Umum PKB, Cak Imin, dan Ketua Umum PPP Gus Romi," ujar dia," kata dia.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, sebenarnya nama-nama calon cubernur dan wakil gubernur untuk seluruh daerah yang akan menggelar Pilkada sudah dikerucutkan saat rapat di kantor DPP PDIP pada Jumat 5 Januari 2018.

"Inilah yang kami dialogkan dengan partai-partai lain, tetapi prinsipnya nama-nama sudah disetujui tinggal diumumkan besok. Dan termasuk yang lain-lain," terang Hasto.

Berpengalaman

Bicara Soal Azwar Anas, Sekjen PDIP Keluarkan Air Mata
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan pers usai menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (6/1). PDIP resmi menerima surat mandat pengunduran diri Abdullah Azwar Anas. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Hasto mengatakan, partainya akan mengusung bakal calon yang sesuai dengan asprasi rakyat di daerah.

"Jadi Pilkada ini bukan untuk menang-menangan tetapi menampilkan seluruh kebudayaan kita. Bahwa kita adalah bangsa yang beradab, dan kita adalah bangsa yang memiliki etika, moralitas yang tinggi di dalam politik," tandas Hasto.

Hasto Kristiyanto menegaskan, memang banyak nama yang disuarakan. Akan tetapi, kata kuncinya adalah pengalaman.

"Ya berbagai nama-nama memang disuarakan. Dan tentu saja PDIP ketika mencalonkan, kami mendengarkan suara partai, mendengarkan masukan tokoh. Tetapi juga mereka yang berpengalaman," pungkas Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya