Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyano memastikan partainya tetap mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai cagub Sumatera Utara berpasangan dengan Sihar Sitorus di Pilkada Sumut 2018.
Hasto menepis kabar yang menyebutkan PDIP bakal mengganti cagub Sumut dengan sosok lainnya dan menjadikan Djarot pengganti Azwar Anas sebagai cawagub Jatim.
Baca Juga
Pasalnya, jumlah kursi PDIP di DPRD Sumut hanya 16 dan belum memenuhi persyaratan untuk mendaftar ke KPU.
Advertisement
"Pak Djarot pukul 15.00 WIB sore ini terbang ke Sumut bersama tim kecil untuk pendaftaran. Kami juga terus berkomunikasi intens dengan partai-partai lainnya. Ini bagian dari dinamika dan strategi pemenangan. Besok kita lihat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Hasto menyebut bahwa Djarot-Sihar telah memenuhi persyaratan sebagai pasangan calon di Pilkada Sumut. Adanya dinamika politik, kata Hasto, membuat Djarot-Sihar akan menjadi pemimpin yang tangguh.
"Meskipun ada dinamika di Sumut, ini jalan untuk Pak Djarot dan Sihar sebagai gemblengan mereka mempunyai kepemimpinan yang tangguh dan merakyat. Kami harapkan mereka tidak cengeng hanya karena masalah lapangan," imbuh Hasto.
Pencalonan Djarot-Sihar sepertinya akan berlangsung mulus. Namun, peta berubah setelah PPP yang sebelumnya memberi sinyal akan berkoalisi memutuskan menunda dukungan ke pasangan ini.
Tanpa lampu hijau dari PPP, Djarot tak bisa mendaftar ke KPU. Jumlah kursi PDIP di DPRD Sumut yang hanya 16 belum memenuhi persyaratan.
Butuh 20 Kursi
Pencalonan cagub-cawagub di Pilkada Sumut butuh minimal 20 kursi atau 20 persen raihan total suara. Artinya Djarot-Sihar masih butuh 4 kursi lagi. Jumlah tersebut bisa tercapai jika PDIP-PPP sepakat koalisi. Partai Kabah itu punya 4 kursi di Sumut.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengaku partainya belum memberi lampu hijau kepada PDIP untuk berkoalisi di Pilgub Sumatera Utara. Dia mengaku ada serangkaian aspirasi partai yang masih dipertimbangkan.
"Aspirasi kami dengarkan, calon wakil gubernurnya mau dari PPP, ada juga aspirasi untuk di Sumut PPP netral saja lah, itu yang tadi disampaikan," ujar Arsul di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2018.
Diketahui, PDIP diwakili Djarot Saiful Hidayat telah melakukan perundingan internal selama lima jam. Bersama petinggi PPP, mulai dari Ketua Umum Romahurmuziy hingga perwakilan DWP dan DPC Sumut, mengerucut pada hasil penundaan keputusan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement