Padang Kurusetra 2 Raksasa di Pilkada Banyumas 2018

Lawan pun ciut nyali. Selain kedua pasangan calon ini, tak ada lagi pasangan calon lain yang mendaftar Pilkada Banyumas 2018.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 11 Jan 2018, 06:26 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 06:26 WIB
Sosok Marjoko yang amat “njawani” dinilai sebagai nilai jual lebih untuk masyarakat Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Sosok Marjoko yang amat “njawani” dinilai sebagai nilai jual lebih untuk masyarakat Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Nun di tahun 2008, nasib mempertemukan Mardjoko dan Achmad Husein menjadi sepasang ksatria kembar untuk mengarungi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyumas. Kala itu, dengan gemilang, mereka berhasil memenangi pertarungan sengit.

Berdua, mereka bahu membahu membangun Banyumas antara 2008-2013. Marjoko bupati, sedangkan Achmad Husein menjadi wakil bupati.

Hubungan nan harmonis itu berakhir pada 2013, ketika keduanya berbeda halauan. Mereka bertarung di Pilkada Banyumas 2013.

Achmad Husein didampingi Budhi Setiawan maju disokong PDIP dan PPP. Sang wakil menantang Marjoko yang kala itu didukung oleh Golkar, Hanura dan Gerindra.

Marjoko-Gempol terjungkal. Husein-Budhi memenangi pertarungan Pilkada Banyumas yang kala itu diikuti oleh enam pasangan calon, dengan 45 persen suara meninggalkan jauh sang bupati petahana yang hanya memperoleh 30 persen suara.

Marjoko, yang lama tak terdengar kabarnya, tiba-tiba datang dengan gerbong Koalisi Peduli Banyumas (KPB). Bersama dengan pasangannya, Ifan Heryanto, ia menantang Achmad Husein pada Pilkada Banyumas 2018. KPB terdiri dari enam partai, yakni Golkar, PKB, Gerindra, PPP, PKS dan PAN.

Hanya 2 Pasang Calon

Diiringi kentongan dan Bawor, Achmad Husein-Sadewo Tri Lestiono tiba di KPU Banyumas . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Diiringi kentongan dan Bawor, Achmad Husein-Sadewo Tri Lestiono tiba di KPU Banyumas . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Achmad Husein yang kini berpasangan dengan Sadewo Tri Lestiono pun tak kalah garang. Selain PDIP, bergabung pula PPP, Demokrat dan Nasdem. Bahkan, beberapa kader PPP yang di atas kertas mendukung Marjoko-Ifan pun membangkang dengan mendukung Husein-Sadewo.

Pertarungan keduanya bak pertarungan para raksasa di Padang Kurusetra. Lawan pun ciut nyali. Selain kedua pasangan calon ini, tak ada lagi pasangan calon lain yang mendaftar Pilkada Banyumas 2018.

Pertarungan dua paslon di Pilkada Banyumas diperkirakan akan sengit. Keduanya, adalah sekondan yang masing-masing mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pada Pilkada 2013 pun boleh dicatat, meski diikuti oleh enam pasangan calon, sejatinya pertarungan hanya milik keduanya, Husein-Budhi versus Marjoko-Gempol.

Pada Pilkada 2018 ini, mereka kembali bertemu dan bertarung dalam ajang memperebutkan jabatan Bupati Banyumas untuk periode 2018-2023.

Husein-Sadewo Klaim Peroleh Dukungan Kultural

Achmad Husein-Sadewo Tri Lestiono mendaftar di KPU Banyumas. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Achmad Husein-Sadewo Tri Lestiono mendaftar di KPU Banyumas. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Ndilalah, keduanya, resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas di hari yang sama, Rabu, 10 Januari 2018.

Achmad Husein-Sadewo Tri Lestiono mendaftar ke KPU Banyumas Rabu,menjelang siang. Pasangan ini didampingi oleh seluruh partai pendukung, yakni PDIP, Demokrat dan Nasdem.

Diiringi kentongan dan pendukung yang merias diri menjadi Bawor, mereka tiba di KPU Banyumas sekitar pukul 10.30 WIB. Beberapa kader PPP Banyumas yang “mbalelo” pun turut terlihat dalam barisan pendukung.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Banyumas, Budhi Setiawan mengklaim seluruh persyaratan pendafataran telah lengkap, termasuk surat rekomendasi dari DPP partai pengusung.

Koalisi yang dibangun PDIP bersama Nasdem dan Demokrat memiliki 40 persen suara di DPRD Banyumas. Rinciannya terdiri dari PDIP 16 kursi, Demokrat tiga kursi dan Nasdem satu kursi.

Budhi yakin, dengan dukungan koalisi ini pasangan calon ini akan memenangi pertarungan Pilkada Banyumas 2018. Apalagi, seluan dukungan struktural partai, pasangan ini diklaim didukung oleh kelompok-kelompok kulutral, termasuk kalangan NU.

“Dengan dukungan penuh, baik struktural hingga tingkat cabang. Kami akan konsolidasi setelah ini dan merapatkan barisan,” Budhi menegaskan.

Kombinasi Senior dan Muda ala Marjoko-Ifan

Suasana Pendaftaran pasangan calon di KPU Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Suasana Pendaftaran pasangan calon di KPU Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Adapun pasangan calon Marjoko-Ifan Haryanto mendaftar ke KPU Banyumas usai deklarasi di Taman Andang Pangrengan Purwokerto. Mereka diiringi oleh ratusan pendukung yang menyemut hingga halaman KPU Banyumas.

Ketua DPD II Golkar Banyumas, Supangkat mengklaim pasangan Marjoko-Ifan merupakan pasangan yang serasi mewakili generasi senior dan muda yang memiliki pengalaman mumpuni.

Marjoko pernah menduduki jabatan Bupati Banyumas dan dinilai sukses. Sementara Ifan Haryanto, mewakili kalangan NU yang juga seorang ahli tata kota berpengalaman dan pernah mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri.

Modal tersebut diyakini bakal membawa perubahan di Banyumas. Ia pun menegaskan, Partai Golkar dan seluruh partai pendukung siap untuk memenangkan pasangan ini.

“DPP Partai Golkar, melalui Ir. Erlangga Hartarto menyatakan bahwa Partai Golkar siap mengusung, memperjuangkan, memenangkan pasangan Marjoko-Ifan,” ucap Supangkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya