Paslon Independen Pilkada Palembang Digemari Emak-Emak

M. Akbar Alfaro dan Hernoe Resprijadi menjadi satu-satunya paslon yang memilih jalur independen.

oleh Nefri Inge diperbarui 13 Jan 2018, 02:04 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2018, 02:04 WIB
Paslon Independen Pilkada Palembang Digemari Emak-Emak
M.Akbar Alfaro dan Hernoe Resprijadi menjadi paslon yang digemari emak-emak di Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Palembang 2018 diikuti oleh empat pasangan calon (paslon). Dari empat paslon tersebut, hanya satu pasangan yang memilih jalur independen, yaitu M. Akbar Alfaro dan Hernoe Resprijadi.

Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang, paslon independen ini baru mengumpulkan jumlah dukungan sekitar 26.711 orang.

Jumlah tersebut masih jauh dari persyaratan Pilkada Palembang sebanyak 95.000 pendukung.

Menurut M.Akbar Alfaro, calon Wali Kota Palembang, jumlah dukungan yang sudah mereka kumpulkan bahkan melewati total yang diwajibkan oleh KPU Palembang. Pendukung mereka kebanyakan berasal dari kalangan anak muda dan ibu-ibu alias emak-emak.

Saat blusukan ke warga, banyak emak-emak yang terpesona dengan penampilan fisik Alfaro.

Tubuh tinggi tegap, wajah rupawan, kulit cerah dan berwibawa, membuat emak-emak akhirnya menjatuhkan pilihan utuk mendukung paslon independen Pilkada Palembang ini.

"Ada sih ibu-ibu menilai tampilan saya secara spontan, ganteng dan tubuh besar tinggi. Itu hanya penilaian fisik saja. Tapi kita benar-benar didukung masyarakat," ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat 12/1/2018).

Dirinya tidak ingin disebut menjual penampilan, tapi menawarkan ke masyarakat Palembang beberapa program dan solusi untuk kemajuan ibu kota Sumatera Selatan (Sumsel).

Paslon Pencetak Sejarah

Paslon Independen Pilkada Palembang Digemari Emak-Emak
Pasangan ini menjadi paslon independen pertama yang mendaftar ke Pilwalkot (Liputan6.com / Nefri Inge)

Pengenalan dan pendekatan ke masyarakat Palembang, sudah dilakukannya sejak akhir tahun 2016 lalu. Para koordinator paslon ini sudah tersebar di kecamatan hingga kelurahan di Palembang.

“Posko inti kita ada di di tiga titik utama, yaitu di kawasan Poligon, Plaju dan Jalan Radial Palembang,” ungkapnya.

Akbar-Hernoe merupakan paslon pertama yang berani memilih jalur independen.

Keputusan mereka ini bahkan mencetak sejarah Pilwalkot Palembang, sebagai paslon satu-satunya yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang.

Salah satu alasan mereka tidak menggandeng partai politik (parpol), karena merka ingin memberikan warna dan pilihan baru bagi masyarakat Palembang.

“Kita murni maju atas kemauan masyarakat, walau pernah beberapa kali ada warga yang tidak merespon baik kehadiran kami. Tapi kita terus mengenalkan diri dan menawarkan bantuan,” ujarnya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel ini mengklaim, mereka sudah mengantongi lebih dari 96.000 suara pendukung, dari berbagai lapisan masyarakat Palembang.

Dukungan mengalir dari tiap daerah dan di dominasi daerah Kecamatan Sukarame, Kertapati dan Ilir Barat Palembang. Sebagai pasangan independen yang bersaing dengan paslon usungan parpol, Akbar mengakui begitu banyak halangan yang harus dihadapinya.

Mantan Ketua Partai

Paslon Independen Pilkada Palembang Digemari Emak-Emak
Purnawarman Kias dan Rozi Ardiansyah maju sebagai paslon independen di Pilbup Lahat (Liputan6.com / Nefri Inge)

Bahkan ada penjegalan yang harus dilewati, ketika memilih maju dalam bursa Pilkada Palembang. “Tapi itu tantangan, proses perjuangan menjadi paslon independen. Kita berpikir positif saja dan tidak mau mempermasalahkannya,” katanya.

Lain lagi di Kabupaten Lahat Sumsel. Salah satu paslon independen yang maju dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Lahat 2018 mempunyai latar belakang politisi. Paslon tersebut adalah Purnawarman Kias dan Rozi Ardiansyah.

Purnawarman Kias atau sering dipangging Eeng Muda merupakan mantan ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Lahat.

Namun dirinya memilih jalur independen karena ingin merubah arus dari parpol menjadi perseorangan.

“PKPI juga hanya mempunyai 2 kursi, jadi tidak bisa jadi parpol pengusung. Jadi kami memilih maju di jalur independen dan optimis menang,” katanya.

Kendati berbeda dibandingkan paslon usungan politik, dirinya berharap masyarakat Kabupaten Lahat tidak membeda-bedakan.

Terlebih paslon ini sudah mendapatkan dukungan dari 40.000 orang warga Kabupaten Lahat.

Jumlah tersebut jauh melebihi persyaratan KPU Lahat sebanyak 25.000 pendukung.

“Masyarakat Kabupaten Lahat bisa memilih mana paslon yang terbaik untuk memimpin daerahnya. Apalagi saya sudah tiga periode juga menjabat sebagai anggota DPRD Lahat,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya