Cak Imin Optimistis Jokowi Akan Ajak PKB di Pilpres 2019

Dia beralasan, secara pribadi kebersamaan dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dan partai pendukung pemerintah selama ini sudah nyaman.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Mar 2018, 15:54 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 15:54 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi berbincang dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar saat menghadiri peresmian Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (2/1). Jokowi terlihat mengenakan kaus lengan panjang warna merah dan sepatu olahraga. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut pihaknya masih optimistis bahwa Joko Widodo atau Jokowi akan mengajak partainya berkoalisi di Pilpres 2019.

Dia beralasan, secara pribadi kebersamaan dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dan partai pendukung pemerintah selama ini sudah nyaman.

"Saya masih optimis Pak Jokowi akan mengajak saya," kata Cak Imin di Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (6/3/2018).

Namun begitu, untuk arahan dukungan PKB di Pilpres 2019 dia mendapatkan saran dari kiai Nahdlatul Ulama atau NU agar tidak terlalu cepat mengambil keputusan. Bahkan, dalam waktu dekat para kiai mengajak melakukan musyawarah bersama untuk menentukan pilihan dukungan dari PKB.

"Mereka semua para kiai mengajak musyawarah khusus dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan ke mana arah dukungan PKB. Tetapi saya secara pribadi dan teman-teman kebanyakan merasa lebih nyaman dengan koalisi yang sudah ada," ucap Cak Imin.

Lanjut dia, para kiai mempunyai beberapa pertimbangan untuk memberikan saran mengenai arah dukungan PKB. Salah satunya, yakni hasil musyawarah dan hasil diskusi bersama dari para kiai tentang berlanjut atau tidaknya kebersamaan dengan Jokowi.

"Mereka masih menunggu informasi langit atau istikharah. Mereka akan mengonsultasikan dengan kiai-kiai NU di berbagai daerah," jelas Cak Imin.

 

Tiga Nama Cawapres

Kenakan Kaus Oblong, ini Gaya Santai Jokowi saat Jajal Kereta Bandara
Presiden Jokowi berbincang dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (tengah) dan Menteri BUMN Rini Soemarno saat menjajal kereta bandara menuju Stasiun Sudirman Baru, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Pool/Kurniawan)

Sebelumnya, pendiri dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyatakan, terdapat tiga sosok potensial yang muncul sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2019. Salah satunya putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Hasanuddin mengatakan, persentase dari AHY sebesar 17,2 persen mengalahkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Jusuf Kalla, hingga Anies Baswedan.

"Jika responden ditanya tentang sosok cawapres potensial, AHY menempati urutan pertama," kata Hasanuddin di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Februari 2018.

Selain itu, kata dia, AHY juga dianggap sebagai tokoh muda yang layak menjadi cawapres di Pilpres 2019 dengan perolehan 25,7 persen yang mengalahkan sosok Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Adapun, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dianggap sebagai tokoh Islam yang layak menjadi cawapres dengan perolehan 21,7 persen.

Tak hanya itu, menurut dia, Cak Imin juga memuncaki posisi sebagai tokoh santri Indonesia dengan latar belakang Nahdlatul Ulama atau NU yang layak menjadi cawapres di Pilpres 2019.

Survei yang dilakukan secara tatap muka ini dilakukan pada 17 Januari-7 Februari 2018 dengan margin of error sebesar 2 persen dan melibatkan sebanyak 2.203 responden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya