Liputan6.com, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku enjoy seusai mengikuti debat calon Pilkada Jabar. Menurutnya, berbagai pertanyaan yang diajukan calon lain bisa menjadi masukan untuk ke depan.
"Enjoy saja berbagai masalah tadi dipertanyakan kan itu juga jadi masukan bagi kita untuk diselesaikan. Biasa saja tidak ada permusuhan," ucap dia di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin 12 Maret 2018.
Baca Juga
Debat Pilkada Aceh Tenggara 2024, Paslon Tak Mau Beri Pertanyaan karena Masih Saudara Malah Saling Dukung
Respons Ahok Usai Disindir Ridwan Kamil sebagai Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran
5 Pernyataan Pramono Anung saat Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024, Sebut Satukan Ahokers dan Anak Abah Anies
Sejauh ini dia merasa pertanyaan yang diberikan baik dari moderator maupun pasangan calon lain masih terbilang normal.
Advertisement
"Kalau enggak tahu jawab bilang aja enggak tahu, ntar panggil tenaga ahli. Kan enggak semuanya bisa kita jawab," ucap Deddy Mizwar.
Deddy menambahkan, ada tujuh isu strategis di Jabar yang harus diselesaikan.
"Kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan reformasi birokrasi. Ini isu strategisnya nanti kita jabarkan dalam program kita," Deddy Mizwar menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pohon Bersarung
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak merasa tersindir dengan pertanyaan pasangan calon lain mengenai kebijakannya menyarungkan kain motif kotak-kotak warna hitam putih di pohon-pohon di Purwakarta.
"Ya tidak ada problem apa-apa, saya ditanya itu malah senang. Kan kita melakukan itu sesuai dengan etika lingkungan," tutur Dedi Mulyadi di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin 12 Maret 2018.
Dedi menjelaskan, bagi orang yang tidak paham etika lingkungan akan sulit memahami filosofi kain pada pohon. Sebab, menurutnya yang dilarang adalah ketika pohon disembah.
Dedi Mulyadi mencontohkan pada pohon petai yang selalu diikat dengan tali yang terbuat dari bambu dan terbuat juga dari batang padi. "Di dalamnya ada etika kebudayaan yang berimplikasi dengan etika lingkungan," ungkap dia.
Sementara terkait debat pertama, Dedi menilai semuanya berjalan dengan bagus. Namun begitu, dia menyayangkan paslon lain masih mengedepankan posisi lamanya baik sebagai wali kota maupun bupati dari daerahnya masing-masing.
"Saya menyampaikan tadi bahwa posisi kita hari ini calon gubernur dan calon wakil gubernur, bukan calon bupati dan wali kota. Jadi enggak perlu menceritakan keistimewaan daerahnya masing-masing," ujar dia.
Menurutnya, penilaian tersebut bukan bermaksud menyindir salah satu cagub dan cawagub dalam penampilan debat malam itu. Hanya saja, kata dia, memimpin Jabar berbeda dengan cara memimpin walikota dan bupati.
Dalam debat, Cawagub Jawa Barat Akhmat Syaikhu melontarkan pertanyaan sentilan ke cawagub Jabar lainnya, Dedi Mulyadi, di acara debat Pilkada yang digelar KPU di Sabuga Bandung, Selasa malam.
Syaikhu menanyakan kenapa pohon-pohon di Purwakarta di sarungi kain. Menurutnya itu adalah hal aneh dan ironis karena di saat yang sama ada anak-anak di sana tidak memakai kain.
Â
Advertisement