LSI Denny JA: Cawagub Uu Gerus Elektabilitas Cagub Ridwan Kamil

Hasil survei Citra Komunikasi LSI Denny JA menyatakan, cawagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menggerus elektabilitas pasangannya, cagub Ridwan Kamil.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 16:22 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 16:22 WIB
Pengundian nomor urut empat paslon di Pilkada Jabar 2018
Pengundian nomor urut empat paslon di Pilkada Jabar 2018 (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Hasil survei Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menyatakan, calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menggerus elektabilitas pasangannya, calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Untuk elektabilitas personal, Ridwan Kamil unggul 40,8 persen, disusul Deddy Mizwar 38,9 persen, tapi saat dipasangkan, satu naik satu turun. Seperti Deddy Mizwar dipasangkan dengan Dedi Mulyadi itu (elektabilitasnya) naik di angka 43,2 persen. Sedangkan yang lain yakni Pasangan Ridwan Kamil dan Uu dipasangan itu malah turun jadi 39,3 persen ," ujar Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah seperti dilansir Antara, Selasa (17/4/2018).

Menurut dia, rendahnya elektabilitas Ridwan Kamil ketika dipasangkan dengan Uu Ruzhanul Ulum di Pilgub Jawa Barat dikarenakan elektabilitas Uu yang rendah, meskipun ada faktor-faktor lain yang ikut menyumbang penurunan tersebut.

"Yang pasti, jika tidak ada pergerakan yang luar biasa dari pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum), bukan mustahil ini akan menjadi sinyal lampu kuning yang bisa menyeretnya pelan-pelan kalah dalam pertarungan. Apalagi jika merujuk pada tren yang terus menurun. Tak mudah kandidat yang punya tren turun untuk rebound," paparnya.

Namun sebaliknya, lanjut Toto, jika Pasangan Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi berhasil meningkatkan pengenalan dan kesukaannya melalui aneka program yang massif dan menyentuh aspirasi warga Jawa Barat, maka bukan mustahil bisa lolos sebagai pemenangnya.

"Apalagi, selain karena tren pasangan ini yang terus naik, juga karena Dedi masih punya potensi menaikkan tingkat pengenalannya yang masih sekitar 55 persenan sementara tingkat kesukaannya cukup tinggi dengan 73,1 persen," ucapnya.

Ia mengatakan, keunggulan Dedi Muyadi juga karena memiliki pemilih militan atau strong supporter yang cukup tinggi 26,6 persen, dibandingkan dengan yang lain. Biasanya, kata Toto, mereka inilah kategori pemilih yang tak akan pernah berubah sampai pemilihan hari H.

"Harapan pasangan Dua DM atau Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ini memang ada pada Demul (Dedi Mulyadi) karena Demiz sudah sampai pada tingkat pengenalan yang mentok, yaitu 94,8 persen," tutur Toto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Elektabilitas Pilgub Jabar 2018

4 Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengkuti debat Pilkada Jabar di Sabuga, Bandung, Senin (12/3/2018).  (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)
4 Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengkuti debat Pilkada Jabar di Sabuga, Bandung, Senin (12/3/2018). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Elektabilitas keempat pasangan calon yang berlaga di Pilgub Jawa Barat 2018 berdasarkan survei dari Citra Komunikasi LSI Denny JA posisi pertama ditempati oleh Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 43,2 persen.

Disusul oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 39,3 persen. Kemudian Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) 8,2 persen dan Pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 4,1 persen).

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21-29 Maret 2018 dengan menggunakan metode standard multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen.

Menurut Toto, dengan merujuk pada data survei sebelumnya, perubahan peta kekuatan pasangan para kandidat tersebut, antara karena ada faktor peranan calon wakil gubernur yang bisa menyumbang kenaikan dan bisa juga menyumbang penurunan.

"Survei terbaru kita menemukan kabar cukup bagus, yakni adanya perubahan peta kekuatan pasangan calon yang berlaga di Pilgub Jabar dengan cukup dinamis dibandingkan sebelumnya yang stagnan. Walaupun dinamika ini belum signifikan karena kenaikan salah satu paslon masih dlm kategori margin of error," jelas Toto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya