Djarot Inginkan Dai Bisa Beri Pendidikan Politik

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat berharap dai dan daiyah dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 08:28 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 08:28 WIB
Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat
Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat membagi-bagikan Suket kepada pemilih pemula (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat berharap dai dan daiyah dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama dalam pesta demokrasi.

Harapan itu disampaikannya dalam pertemuan Forum Silaturahmi Dai-Daiyah Se-Kabupaten Deli Serdang di Asrama Haji Medan, Sumatera Utara.

Belakangan ini, menurut Djarot Saiful Hidayat, ada fenomena negatif dalam demokrasi dengan munculnya fitnah dan isu SARA dalam demokrasi, termasuk dalam pemilihan gubernur di Sumut.

Karena itu, pihaknya mengharapkan kalangan dai dan daiyah untuk berperan dalam memberikan pencerahan dan edukasi politik kepada masyarakat.

"Meski sedang menghadapi pilkada dengan pandangan politik yang berbeda, namun diharapkan tidak dirusak dengan perilaku yang dapat memecah belah persatuan umat," ujar Djarot seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/4/2018).

Dia mengatakan, sebagai pemuka agama yang menyampaikan dakwah, kalangan dai dan daiyah diharapkan terus menyadarkan masyarakat agar selalu menjaga persatuan.

"Jangan gara-gara pilkada, hablum minannas, hubungan antara sesama manusia menjadi rusak. Apalagi kita sebagai umat Islam. Islam itu menebarkan rahmat, bukan permusuhan," ucap Djarot Saiful Hidayat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Mampu Ajarkan Masyarakat

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Reza Efendi)
Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Kemudian, Djarot juga mengharapkan dai dan daiyah mampu mengajak masyarakat untuk merasa bangga dengan keberagaman.

"Untuk mendapatkan pemimpin yang baik, masyarakat perlu diajak untuk memilih calon pemimpin dengan mempelajari visi, program, dan pengalaman dalam pemerintahan," kata dia.

Meski harus selalu berpegang teguh dengan agama, lanjut Djarot, namun diharapkan tidak ada yang memanfaatkan agama sebagai alat politik praktis.

"Agama itu sesuatu yang sangat mulia. jadi, jangan digunakan untuk politik praktis, apalagi memecah belah. Mari ajak masyarakat untuk menilai sendiri kapasitas calon, jangan ditakuti," tuturnya.

Selain memberikan pendidikan politik, Djarot juga mengharapkan kalangan dai dan daiyah untuk mengajak masyarakat agar selalu tenang dan cerdas dalam menerima informasi yang tidak benar, bahkan fitnah yang mungkin muncul.

Djarot mengajak dai dan daiyah untuk mendoakan pihak-pihak yang menyebarkan isu itu agar tidak terus menyebarkan fitnah.

"Jadi, kalau ada yang menyebarkan fitnah dan kebencian, mari kita doakan," tegas Djarot.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya