Pasangan Asyik Klaim Diserang Black Campaign di Pilkada Jabar

Tim pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Syaikhu mengaku PKS sudah diserang dengan berbagai isu yang mengarah pada black campaign.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 31 Mei 2018, 18:36 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 18:36 WIB
Bahas Pilkada Jabar, Prabowo Kumpulkan Partai Koalisi Asyik
Pasangan Cagub Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat-Ahmad Syaikhu saat pertemuan dengan Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (1/3). Pertemuan membahas kesiapan Pilkada Jabar yang akan dilaksanakan serentak, 27 Juni 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung - Ketua tim pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) Haru Suandharu mengatakan, isu tak sedap mulai menyerang pasangan ini juga ke partai politik pengusungnya. Bahkan, di tingkat kota, kantor partai bisa disambangi pendemo tiga kali dalam sepekan.

Dia mencontohkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah diserang dengan berbagai isu yang mengarah pada black campaign di Pilkada Jabar. Mereka menilai, hal itu merupakan indikasi kekuatan yang dimiliki Asyik ditakuti kompetitor.

"Sekarang sudah ada pihak mengaitkan PKS dan koalisinya seolah tidak mencintai NKRI, tidak toleran, macam-macam, dikaitkan dengan itu lah dengan ini lah," ujar Haru, Rabu 30 Mei 2018.

Haru menilai, upaya dari oknum yang tidak jelas itu menegaskan bahwa mereka takut dengan kekuatan yang dimiliki.

"Dalam hasil berbagai survei kami tidak diunggulkan. Kami disepelekan, kami sudah biasa, tapi ya enggak usah ada upaya down grade. Perlu ditegaskan, saya enggak nuduh siapa-siapa. Tapi yang jelas, kami tidak akan gentar dengan hal-hal semacam itu," ucapnya.

Dia mengaku, sudah biasa tidak menjadi unggulan dalam mengusung calon kepala daerah. Meski begitu, kata Haru, para kompetitor selalu mengawasi pergerakan kader dan strategi tim pemenangan Asyik dalam setiap gelaran hajat demokrasi.

"Indikatornya, dalam setiap hasil lembaga survei, pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh PKS jarang berada di posisi teratas," tutur Haru.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Hasil Survei Terbaru

DPD Partai Gerindra Jawa Barat menyerahkan SK dukungan kepada pasangan Pilkada Jabar 2018 Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)
DPD Partai Gerindra Jawa Barat menyerahkan SK dukungan kepada pasangan Pilkada Jabar 2018 Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Haru menjabarkan, survei terbaru Pilkada Jabar dari Litbang Kompas yang dilakukan tanggal 10-15 Mei, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas 11,4 persen.

"Waktu dua periode lalu juga sama. Ya gapapa lah, mending begitu, tapi menang," kata dia.

Ia mengatakan, berdasarkan rilisan beberapa survei, masyarakat yang menentukan pilihannya itu terbagi dalam empat fase yaitu pada masa kampanye, seminggu sebelum pemilihan, masa tenang, dan hari H.

"Tim kampanye di tingkat provinsi, Kota, Kabupaten hingga desa saat ini sudah mulai tancap gas. Ini ibaratnya injury time. Yang bahaya tuh kan goal di masa injury time. Kita itu incar goal di injury time," tuturnya.

Haru meyakini, para pesaingnya pun merasakan potensi kekuatan besar yang dimiliki oleh PKS dan koalisinya. Apalagi, kata dia, banyak faktor pendukung lain yang bisa merealisasikan kemenangan di Pilkada Jabar.

Haru memberikan bocoran pasangan Asyik sudah didukung oleh 14 ormas Islam. Mereka sudah menggaransi akan jalan tanpa paksaan menyosialisasikan Asyik.

"Mereka bilang ke saya, perasaan kami mendukung pasangan Asyik dengan partai pengusung itu sama besar. Mereka bergerak di luar mesin partai koalisi. Mesin ini berjalan dengan people power, tanpa instruksi dari tim pemenangan. Ini yang bikin kita optimis menang," tegas Haru.

 

Reporter : Aksara Bebey

Sumber  : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya