117 Tumpeng untuk Kenang Kelahiran Bung Karno

Bung Karno sendiri lahir pada tanggal 6 Juni.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2018, 08:31 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 08:31 WIB
[Bintang] Cerita Gempar Soekarno Putra yang Mengaku Anak Bung Karno
Inilah cerita Gempar Soekarno Putra yang mengaku sebagai anak Bung Karno. (Foto: Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP Kota Surabaya menggelar malam tasyakuran Hari Lahir Bung Karno. Acara ini dihadiri Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.

Kegiatan itu sebagai rangkaian Juni Bulan Bung Karno. Acara itu berlangsung di Jalan Pandean Gg IV, nomor 40, Selasa 5 Juni 2018. Tempat itu diberi tetenger rumah kelahiran Bung Karno, dan menjadi cagar budaya.

Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni. Sehingga malam menjelang tanggal 6 Juni, Puti menggelar tasyakuran, untuk memperingati kelahiran Sang Putera Fajar.

Sekitar 4.000 lebih kader, pengurus dan anggota PDIP, bersama masyarakat umum hadir di acara itu.

"Sebanyak 117 tumpeng kita sajikan di sini. Ini tetenger jumlah tahun kelahiran Bung Karno, sejak 1901-2018." ujar Whisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Suasana riuh di kampung tua tersebut. Setiap kecamatan, membawa 3 tumpeng. Belum lagi anggota DPRD Kota Surabaya, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan DPR RI, dari Fraksi PDIP.

Warga duduk lesehan di karpet merah, menyanding tumpeng, sambil menunggu azan mahgrib.

 

Menangkan Puti Guntur

"Salah satu cara kita berterima kasih pada Bung Karno, atas seluruh perjuangannya, yakni bekerja keras memenangkan cucu beliau, Mbak Puti Guntur Soekarno, sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur," kata Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Penegasan itu disambut sorak ramai oleh warga yang hadir. "Nomor 2, Gus Ipul-Mbak Puti", kata warga bersahutan. Whisnu bertekad meraih suara besar bagi Gus Ipul-Puti di Kota Surabaya. "Kita harus menang tebal", kata Whisnu.

Dalam pernyataannya, Puti Guntur Soekarno menegaskan, arek-arek Suroboyo patut berbangga karena Bung Karno lahir di Kota Pahlawan ini.

"Bung Karno lahir di Surabaya, karena itu menjadi arek Suroboyo. Kemudian, beliau tumbuh sebagai tokoh pergerakan di Surabaya pula, ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto," kata Puti.

 

Reporter : Bruriy Susanto

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya