Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekartoputri menegaskan hasil ijtimak ulama hanya berupa rekomendasi. Menurut dia, keputusan akhir tetap berada di pihak koalisi partai.
"Jadi saya ulangi lagi, ijtimak hanya berupa rekomendasi tidak mengikat ya," tegas Rachmawati di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/8/2018).
"Karena yang mempunyai hak untuk mengajukan siapa yang menjadi pendampingnya capres nanti itu adalah partai," lanjut dia.
Advertisement
Ijtimak ulama GNPF menghasilkan dua nama besar. Kader PKS Salim Assegaf dan Ustad Abdul Somad, dipilih sebegai rekomendasi terbaik untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Partai Gerindra yang menyambut baik hal itu mengaku bersyukur dan berjanji akan meneruskan hasil rekomendasi ke ranah internal partai.
"Jadi Ijtimak itu kita berterima kasih, diberikan perhatian khususnya kepada Pak Prabowo karena hasil rekomendasi kita coba elaborasi, kita bicarakan," ucap Rachmawati.
Prabowo Subianto menyebut dua nama yang direkomendasikan ijtimak ulama GNPF akan menjadi perhatiannya. Nama itu akan dibahas dalam rapat koalisi.
"Mekanisme melalui partai politik. Kita hargai masukan. Keputusan terakhir tetap mekanisme parpol. Ijtimak rekomendasi, keputusan ada di partai politik. Masih ada proses yang akan kita bicarakan. Tentunya keputusan baik akan kita ambil," tegas Prabowo.
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Rekomendasi Dipelajari
Prabowo mengatakan, rekomendasi ijtimak akan tetap dipelajari. Namun, pandangan dari partai politik juga penting. Termasuk dari Partai Demokrat yang baru saja menyatakan sikap politik untuk berkoalisi di Pilpres 2019.
"Dengan kekuatan (koalisi) besar, pandangan Demokrat kita sangat perhatikan juga. Saya sudah katakan, saya akan konsultasi dengan semua pihak. Kita ambil keputusan dengan hati-hati. Saya terima rekomendasi, saran," ucap Prabowo Subianto.
Â
Â
Advertisement