Jelang Pendaftaran Capres, PKB: Kubu Jokowi Lebih Siap Dibanding Prabowo

Menurut dia, koalisi pendukung Prabowo lama mendeklarasikan capres-cawapresnya karena sadar kuatnya Jokowi sebagai capres yang akan dihadapi

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2018, 07:47 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 07:47 WIB
Ini Pernyataan Fraksi PKB Terkait Kisruh DPR
Sekretaris Fraksi PKB DPR Jazilul Fawaid saat konferensi pers mengenai pernyataan sikap Fraksi PKB atas kisruh DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga dua hari jelang  pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, kubu koalisi Prabowo Subianto hingga kini masih belum mendeklarasikan figur yang akan mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres yang akan diusung.

Terkait hal itu, Wasekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai partai-partai pendukung Prabowo hanya sibuk melakukan pertemuan tanpa ada keputusan jelas. "Kalau di sana (koalisi Prabowo) bentuknya enggak ada sama sekali. Kalau kita (koalisi Jokowi) sudah ada bentuknya‎," kata Jazilul, kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018.

Menurut dia, koalisi pendukung Prabowo lama mendeklarasikan capres-cawapresnya karena sadar kuatnya Jokowi sebagai capres yang akan dihadapi.

Selain itu, Jokowi juga menorehkan banyak prestasi selama memimpin di periode pertama dan partai pendukungnya sangat solid untuk memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada periode kedua.

Saat ini, Jokowi sudah mendapat dukungan dari enam partai yang berada di parlemen, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, PPP, dan Hanura. Jokowi juga sudah mengantongi nama cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 dan tinggal menunggu waktu tepat untuk diumumkan.

"Kubu sebelah (pendukung Prabowo) ada pertemuan-pertemuan, tapi enggak ada bentuknya sampai hari ini. Karena, kan, Pak Jokowi ini kuat. Jadi, mereka masih mencari bentuk," sambung dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menilai koalisi partai pendukung Jokowi sangat siap menghadapi Pilpres 2019.

Sebaliknya, kata Pangi, koalisi pendukung Prabowo justru tidak kunjung menemukan kesepakatan mengenai figur yang akan diusung menjadi cawapres.

 


Demokrat Bergabung

Pertemuan Prabowo dan Petinggi PKS
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) didampingi Presiden PKS Sohibul dan Petinggi PKS usai pertemuan tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/07). Kedatangan Prabowo membahas Cawapres dan koalisi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Prabowo yang sudah sejak lama diajukan menjadi capres oleh Gerindra tidak kunjung menetapkan cawapresnya, meski PKS sudah menyediakan sembilan nama berdasarkan rekomendasi majelis syuro, dan ada dua nama yang direkomendasikan hasil ijtimak ulama.

Sulitnya Prabowo memilih cawapres semakin tampak setelah Partai Demokrat merapatkan dukungan. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, bertemu dengan Prabowo untuk membicarakan koalisi politik.

Setelah itu, muncul dugaan SBY mengajukan syarat dukungan pada Prabowo dengan AHY menjadi cawapres. Kehadiran Demokrat membuat posisi PKS terancam tersingkir dari bursa cawapres Prabowo.

"Poros Jokowi dianggap lebih siap dan sudah lebih solid ketimbang poros Prabowo. Itu harus kita akui. Sementara poros Prabowo dalam koalisi Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN belum jelas ujungnya," ujar Pangi.

Saksikan Video Piihan BerikutI Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya