Relawan Gojo Minta Kontoversi Orasi Jokowi Dihentikan

Para relawan Jokowi menilai orasi beberapa hari lalu tidak bermakna untuk berantem dalam pengertian fisik atau konflik.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Agu 2018, 13:35 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 13:35 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo mengucapkan belasungkawa atas peristiwa gempa Lombok (Foto: Facebook Jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Relawan pendukung Jokowi lintas-kelompok mengimbau kepada masyarakat agar dapat menghentikan kontroversi pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu. Koordinator Relawan Golkar Jokowi (Gojo), Rizal Mallarangeng menilai orasi Jokowi merupakan anjuran yang menyejukan bahkan menganjurkan persatuan, persaudaraandan kerjasama antar masyarakat.

Pesan utama dalam orasi Jokowi itu, kata dia untuk membangkitkan para relawan untuk bekerja lebih giat kembali. Sehingga kata kunci dalam orasi tersebut yakni 'berani'.

"Dalam konteks kalimatnya, kata ini bukan untuk mendorong kaum relawan untuk berantem dalam pengertian fisik atau konflik. Lebih mendekati makna sebagaimana yang terkandung dalam ungkapan universal ini, berani karena benar atau berani membela kebenaran," ucap Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Dia menjelaskan hal tersebut dapat disamakan dengan ungkapan "ewako" oleh masyarakat Makassar. Secara harfiah, kata tersebut berarti lawan, namun bukan sebuah ungkapan untuk menganjurkan berkonflik atau kekerasan.

"Namun bukanlah sebuah kata yang menganjurkan konflik atau kekerasan, tetapi lebih untuk membesarkan hati dan mendorong semangat dalam menyambut sebuah peristiwa penting. Dalam pengertian seperti inilah orasi Jokowi harus dipahami," ucapnya.

 

Penuh Tekad

Tak hanya itu, Rizal menyatakan orasi Jokowi tersebut dapat menciptakan suasana yang gembira, bersemangat, penuh tekad tanpa ada suasana kemarahan di antara relawan yang datang.

"Apalagi permusuhan terhadap siapa pun. Jokowi dan seluruh kaum relawan mengerti bahwa dalam demokrasi, pihak sana bukanlah musuh, melainkan lawan tanding. Kita berbeda posisi, namun kita semua bersaudara, kita mencintai tanah air yang sama," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya