Wapres JK Yakin Pilpres 2019 Lebih Soft dengan Adanya Ma'ruf-Sandiaga

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK optimistis Pilpres 2019 kali ini akan lebih soft dan tidak ada gesekan tinggi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Agu 2018, 17:13 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 17:13 WIB
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) beserta jajaran direksi BPJS Kesehatan, dan belasan ribu peserta JKN-KIS senam bersama pada Minggu, 29 Juli 2018 di Lapangan Monas, Jakarta. ( Foto: Humas BPJS Kesehatan)
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) beserta jajaran direksi BPJS Kesehatan, dan belasan ribu peserta JKN-KIS senam bersama pada Minggu, 29 Juli 2018 di Lapangan Monas, Jakarta. ( Foto: Humas BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK optimistis Pilpres 2019 kali ini akan lebih soft dan tidak ada gesekan tinggi. Hal tersebut disebabkan adanya sosok Ma'ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno yang menjadi calon wakil presiden.

JK menilai latar belakang keduanya, yang merupakan seorang ulama dan pengusaha, membuat mereka tidak bermain dengan cara "keras".

"Saya yakin pemilu ini akan soft. Ada ulama, ada pengusaha, biasanya tidak akan main keras. Saya yakin baik untuk bangsa kita," ucap Wapres JK di kantornya, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Sejak awal, dia sudah memprediksi nama cawapres Jokowi dan Prabowo Subianto ditentukan pada saat-saat terakhir jelang pendaftaran. Hanya, dia tidak tahu kenapa Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno yang dipilih.

"Saya sendiri tidak tahu kenapa Pak Sandi atau kenapa Pak Ma'ruf, saya berada di luar. Tapi kenyataannya seperti itu," kata Wapres JK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jalan Tengah

Menurut dia, pemilihan keduanya tentu telah melalui pertimbangan matang. Contohnya saat Jokowi memilih Ma'ruf Amin, bukan Mahfud MD. Nama Mahfud baru muncul pada Kamis, 9 Agustus 2018.

Dia mengatakan, ada kemungkinan pilihan tersebut merupakan sebuah jalan tengah.

"Dalam pencalonan tidak tergantung satu orang. Pak Jokowi tidak sendirian mengambil keputusan. Paling tidak ada enam atau sembilan pimpinan partai. Saat terakhir harus ada konsensus antara semua partai, maka akhirnya semua jalan tengah," ujar Wapres JK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya