Kunjungi Pedagang Ikan di Maluku, Sandiaga Inginkan Pemberdayaan Emak-Emak

Dia menyebut kegiatan di pasar tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Sep 2018, 12:06 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 12:06 WIB
Caption Foto: Sandiaga Uno usai menghadiri peresmian sebuah restoran di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)
Sandiaga Uno usai menghadiri peresmian sebuah restoran di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/9/2018) (Ahmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengunjungi jibu-jibu atau penjual ikan keliling di Pasar Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah.

Dia menyebut kegiatan di pasar tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sandi menilai adanya pelatihan, pendampingan dan pengaturan keuangan terhadap kewirausahaan juga dapat meningkatkan perekonomian.

Tak hanya itu, dia mengatakan dengan pemberian modal juga dapat membantu usaha para pedagang tradisional tersebut. Sandiaga Uno mengaku sempat berbincang-bincang dengan salah seorang pelaku UMKM.

"Ia membutuhkan sedikit dana untuk mengembangkan usahanya. Saya juga berbincang dengan Mama Tila Malbari, pedagang jibu-jibu. Hampir semua keluhannya sama, yaitu soal pelatihan dan modal usaha agar mereka berkembang dan naik kelas," kata Sandiaga Uno dalam siaran persnya, Jumat (7/9/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemberdayaan Ekonomi

Karena hal itu, dia menyatakan pemberdayaan ekonomi emak-emak dapat dilakukan melalui lapangan pekerjaan yang terbuka dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau. Salah satu solusi alternatifnya, menurut Sandi, yakni melalui kewirausahaan dan menjaga stabilitas harga sembako.

"Kita ingin ke depan, selain mama-mama jibu-jibu, lapangan pekerjaan bisa diciptakan melalui atlet-atlet bertalenta yang mendapatkan pelatihan dan akhirnya membawa harum nama bangsa," jelas Sandiaga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya