Ma'ruf Amin Sebut Akan Mundur Sebagai Ketua Umum MUI Bila Jadi Wapres

Ma'ruf Amin yang juga merupakan Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) itu menegaskan, pasti bakal mundur.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2018, 17:30 WIB
Bakal Cawapres Ma'ruf Amin
Bakal Cawapres Ma'ruf Amin (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengikuti rapat pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku ketua umum. Dalam rapat kurang lebih empat jam itu, Ma'ruf mengaku membahas posisinya sebagai Ketua Umum MUI setelah ditetapkan sebagai cawapres.

"Macam macam ngomongnya, termasuk bagaimana memposisikan saya itu, kapan harus mundur," kata Ma'ruf Amin usai rapat di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) itu menegaskan, pasti bakal mundur. Sesuai anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) MUI, dia baru bisa meninggalkan MUI saat diangkat sebagai wakil presiden.

"Kalau harus mundurnya pasti, tapi kapannya melihat anggaran dasar, sesudah saya diangkat jadi wapres," tuturnya.

Ma'ruf Amin juga membicarakan apakah harus nonaktif sebagai Ketua Umum MUI seperti yang pernah disampaikan sebelumnya.

 

Wacana Nonaktif

Dia mengatakan, tetap bisa aktif sebagai Ketua Umum MUI meski ditetapkan sebagai cawapres.

"Itu baru wacana. Wacana apakah saya harus nonaktif. Kalau menurut AD/ART ya tidak," imbuhnya.

Dengan alasan demikian, Ma'ruf Amin bakal tetap menjadi Ketua Umum MUI. Kendati harus berkampanye Pemilihan Presiden 2019.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya