Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh Muhammadiyah bergabung dalam tim badan pemenangan nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Selain Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Danhil Azhar Simanjuntak, tokoh Muhammadiyah lain yang bergabung adalah Suyitno.
"Yang saya ingat adalah Profesor Suyitno, kalo enggak salah beliau adalah Bendahara Umum PP Muhammadiyah dan kalo enggak salah beliau ini adalah rektor universitas Muhammadiyah yang dimana gitu ya," kata Sohibul di kediaman Prabowo Subianto Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/9).
Baca Juga
Sohibul tak membeberkan tokoh-tokoh Muhammadiyah lain yang ikut bergabung. Namun dia mengungkapkan, para tokoh itu sebelumnya mengajukan diri untuk menjadi bagian dalam timses Prabowo-Sandiaga.
Advertisement
"Muhammadiyah kan beberapa dari mereka justru meminta untuk menjadi timses, dan bisa kita masukan. Tapi kita tidak hafal tapi nama nama dari Muhammadiyah pernah kita bahas, tapi nanti lihat aja ya," ujar Sohibul.
Dia menyebut jumlah isi tim badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi sekitar 800 orang. Dari jumlah itu paling banyak diisi posisi juru kampanye.
"Jadi itu sudah mencakup jurkam itu ratusan semuanya. Saya kira jurkam itu paling banyak. Kalau timses intinya itu tidak sebanyak itu, tapi di jurkam itu. Memang kita butuh jurkam nasional," ucapnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Ustaz Abdul Somad Masuk Timses?
Untuk tokoh Islam lainnya seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak masuk dalam tim barisan pemenangan Prabowo-Sandi. Sebab, Abdul Somad merupakan PNS yang mesti netral dari politik.
"Kita juga mempertimbangkan posisi politik, Seperi UAS ini PNS tidak mungkin kita masukkan. Ada juga beberapa lainnya, namun begitu tahu PNS, kami justru menghargai posisi mereka sehingga tidak dimasukkan," kata dia.
Lantas apakan Rizieq Shihab masuk dalam daftar timses Prabowo-Sandiaga, Sohibul menyatakan pimpinan FPI bukan bagian dari timses. "Ya nggak mungkin lah, orangnya di mana," ujar Sohibul.
Malam ini struktur tim badan pemenangan nasional diserahkan perwakilan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sohibul mengklaim struktur itu sudah diserahkan ke KPU oleh para sekjen koalisi.
"Kan sudah, tadi itu kan (dikirim ke KPU). Dikelola oleh level sekjen, saya kira diantar sekjen itu," kata Sohibul.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Advertisement