Prabowo: Mata Uang Lemah Cermin dari Ekonomi yang Lemah

Menurut Prabowo, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar ini menjadi salah satu tanda bahwa ekonomi Indonesia sedang tidak baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2018, 18:56 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 18:56 WIB
300 Jenderal Simak Paparan Prabowo Subianto Soal Ekonomi
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto memberi paparan saat bedah buku 'Paradoks Indonesia' di Jakarta, Sabtu (22/9). Sebanyak 300 jenderal mendengarkan presentasi Prabowo mengenai buku yang ditulisnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menilai mata uang Indonesia kini cenderung melemah. Kata dia, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar ini menjadi salah satu tanda bahwa ekonomi Indonesia sedang tidak baik.

"Dibuktikan dengan mata uang kita rupiah yang melemah. Mata uang lemah adalah cermin daripada ekonomi yang lemah. Kalau ekonomi kuat, mata uang kita kuat," kata Prabowo di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Prabowo menjelaskan, lima tahun lalu US$ 1 sama dengan Rp 9.000. Namun sekarang US$ 1 telah Rp 15.000. Nilai rupiah merosot sebesar Rp 6.000.

"Berarti turun nilainya Rp 6.000 atau dua pertiga. Hilang kekayaan 30 persen. Bayangkan kita harus tambah upaya untuk mendapatkan hasil yang sama," ungkap Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ekonomi Dikuasai Pihak Lain

Masalah ekonomi lainnya, lanjut Prabowo, kekayaan Indonesia masih dikuasai pihak lain. Dengan sederet permasalahan itu, mantan Danjen Kopassus ini menyimpulkan kondisi ekonomi Indonesia sedang terpuruk.

"Jadi kesimpulan semua indikator menunjukkan kita dalam kondisi tidak baik," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya