Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menuding duit suap perizinan proyek Meikarta mengalir ke Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Analisis itu berdasarkan posisi Bupati Bekasi Neneng Hassanah sebagai anggota Tim Kampanye Daerah Jawa Barat.
Hal tersebut pun langsung dibantah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding menilai apa yang disampaikan jubir Prabowo-Sandiaga itu merupakan kampanye hitam.
"Enggak ada hubungannya analisis ngawur dan asal ngomong. Saya mau tanya dasarnya ngomong itu apa. Saya kira dibuktikan dan dibuka ke publik saja," ujar Ketua DPP PKB itu ketika dikonfirmasi, Selasa, 23 Oktober 2018.
Advertisement
"Itu termasuk black campaign," lanjutnya.
Sementara itu, juru bicara Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, mengatakan terlalu jauh jika suap ke Pemkab Bekasi dikaitkan dengan Tim Kampanye Daerah. Sebab, TKD Jawa Barat belum lama dibentuk.
"Kalau dikatakan urusan bekasi itu terlalu jauh-lah, itu malah menuduh, itu bisa kita singgung juga itu, itu kan urusan perizinan Bekasi. Soal TKD, sekarang Bekasi juga aktif juga masih baru ya, baru dilantik semua," kata politikus Perindo itu di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10).
Tuduhan Berat
Apa yang diucapkan Ferry, menurut Arya, sebagai tuduhan berat yang berkonsekuensi hukum. Arya menyebut gaya-gaya kampanye itu mirip yang dipakai layaknya zaman Orde Baru.
"Itu tuduhan berat itu, bisa bawa ke hukum juga. Boleh kampanye untuk mengkritisi, tapi tolong jangan sampai menuduh tidak benar. Itu kampanye hitam. Tapi kita tahu-lah kawan-kawan di sana, black campaign hoaks dan sebagainya, ini kan gaya Orde Baru," tegas dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement